Apel dan Goro Massal ASN–Guru di Danau Singkarak, Wabup Solok Tegaskan Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas Utama

17 hours ago 2

SOLOK – Pemerintah Kabupaten Solok kembali menunjukkan gerak cepat dan konsolidasi kuat dalam pemulihan pascabencana melalui kegiatan Apel dan Gotong Royong Massal bersama ASN dan guru se-Kabupaten Solok di kawasan Dermaga Danau Singkarak. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra, S.HI., dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menggerakkan seluruh kekuatan daerah untuk mempercepat pemulihan.

Apel berlangsung khidmat dengan kehadiran Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala OPD, ASN, THL hingga ratusan guru. Seusai apel, peserta langsung bergerak ke area pesisir danau untuk melakukan pembersihan material sisa banjir, sampah rumah tangga, serta ranting yang terbawa arus. Aksi ini menjadi wujud kepedulian terhadap lingkungan sekaligus langkah awal memulihkan kawasan wisata yang terdampak.

Dalam amanatnya, Wabup Candra menegaskan bahwa penanganan infrastruktur yang rusak, terutama jalan dan jembatan, menjadi kebutuhan paling mendesak. Ia menyoroti bahwa akses transportasi adalah penggerak utama kehidupan masyarakat sehingga segala upaya harus diarahkan untuk memastikan jalur mobilitas kembali berfungsi. Wabup membawa kabar baik bahwa Pemerintah Kabupaten Solok mendapatkan dukungan dari Mabes TNI melalui Kodam XX/Imam Bonjol berupa dukungan dua unit jembatan darurat. Jembatan ini akan dipasang di Paninggahan yang menghubungkan Kabupaten Solok dengan Kabupaten Tanah Datar, serta di Sawah Suduik, Selayo, yang merupakan penghubung utama antara Selayo dan Koto Hilalang. Kehadiran jembatan darurat tersebut akan menjadi solusi cepat bagi pemulihan aktivitas warga yang sebelumnya terhambat akibat akses terputus.

Wabup Candra juga memerintahkan Sekretaris Daerah untuk segera mengoordinasikan seluruh asisten dan OPD dalam menyiapkan data kerusakan infrastruktur secara lengkap dan akurat. Seluruh dokumen pendukung, laporan kebutuhan lapangan, dan rencana tindak lanjut harus tersusun rapi agar proses perbaikan, baik yang membutuhkan anggaran daerah maupun bantuan pusat, dapat berjalan lebih cepat. Ia menekankan pentingnya momentum ini untuk memastikan Kabupaten Solok mendapatkan dukungan maksimal dari pemerintah provinsi dan pusat.

Selain fokus pada jalan dan jembatan, Wabup juga menyoroti dua kebutuhan dasar yang menjadi perhatian utama pascabencana, yaitu air bersih dan kelistrikan. Ia menyampaikan bahwa koordinasi intensif bersama PLN telah membuahkan hasil, dengan seluruh titik yang terdampak listrik kini kembali menyala. Meski demikian, Wabup tetap mengimbau apabila masih ada lokasi yang belum terdata, masyarakat diminta segera melaporkan agar penanganan dapat dilakukan secepatnya. Untuk kebutuhan air bersih, pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan melalui mobil tangki air serta melakukan pendataan dan perbaikan instalasi yang rusak di nagari-nagari terdampak.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Candra juga menyoroti banyaknya kayu gelondongan yang terbawa banjir. Ia menilai bahwa jika dikelola dengan baik, material ini dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat melalui Koperasi Desa Merah Putih, meskipun untuk mengeluarkan kayu di beberapa titik tetap dibutuhkan alat berat.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Solok, Medison, menyampaikan bahwa lebih dari 500 anggota PGRI Kabupaten Solok dijadwalkan melakukan pembersihan di wilayah Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, salah satu wilayah yang cukup terdampak banjir. Material banjir seperti sampah rumah tangga, ranting kayu, hingga lumpur tebal masih menumpuk di sejumlah titik. Di sisi lain, sekitar 400 ASN Pemkab Solok diarahkan fokus membersihkan kawasan wisata Dermaga Singkarak yang turut terdampak.

Setelah apel, ratusan ASN dan guru langsung turun ke tepian Danau Singkarak untuk melakukan gotong royong massal. Aktivitas pembersihan ini tidak hanya menata ulang kawasan yang rusak, tetapi juga menunjukkan kekuatan kebersamaan dalam menghadapi masa pemulihan.

Kegiatan ini menjadi gambaran nyata bagaimana pemerintah daerah, ASN, guru, dan seluruh unsur masyarakat bergerak bersama dalam spirit gotong royong. Di tengah ujian bencana, solidaritas menjadi modal utama untuk mempercepat pemulihan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Kabupaten Solok. Dengan sinergi yang kuat dan langkah terukur, pemerintah optimistis proses pemulihan akan berjalan lebih cepat dan membawa kembali kehidupan masyarakat seperti sediakala.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |