PANGKEP SULSEL— Bupati Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan beberapa hari lalu dalam kunjungannya ke desa desa kembali menegaskan bahwa modal utama untuk mendorong kemajuan daerah adalah keberanian untuk berubah.
Ia menyoroti bahwa Pangkep memiliki potensi besar di berbagai sektor, mulai dari pesisir, tambak, pertanian, hingga industri, namun potensi tersebut tidak akan bergerak optimal tanpa langkah-langkah kreatif dan terobosan baru di tingkat kebijakan maupun pelaksanaan program pembangunan.
Menurut Bupati, pola pembangunan lama yang tidak lagi relevan harus ditinggalkan. Pemerintah daerah perlu lebih adaptif mengikuti dinamika zaman, terutama dalam pemanfaatan teknologi, penguatan SDM, dan peningkatan pelayanan publik. “Daerah ini lahir untuk berkembang, bukan berjalan di tempat, ” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa Pangkep memiliki peluang lebih besar dari banyak daerah lain karena kombinasi sumber daya alam, posisi strategis, dan bonus demografi. Namun, peluang itu harus diimbangi dengan keputusan berani, termasuk dalam pembenahan birokrasi, percepatan investasi, dan penguatan ekonomi lokal berbasis potensi wilayah.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa pembangunan tidak boleh hanya bersandar pada pemerintah. Semua pemangku kepentingan harus bergerak bersama, mulai dari masyarakat, dunia usaha, komunitas pemuda, hingga akademisi. “Pembangunan hanya akan berhasil jika dilakukan dengan kebersamaan, ” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa percepatan pembangunan membutuhkan komitmen kolektif, kesamaan tujuan, serta komunikasi yang terbuka antara pemerintah dan masyarakat. Dengan semangat gotong royong, Pemerintah Kabupaten Pangkep yakin dapat mendorong akselerasi pembangunan lebih cepat dan lebih efektif.
Untuk mempercepat pembangunan daerah, Bupati memaparkan beberapa solusi konkret yang dapat segera diterapkan. Pertama, memperkuat sistem perencanaan berbasis data. Data yang akurat akan memudahkan pemerintah menentukan prioritas pembangunan dan menghindari program yang tidak tepat sasaran.
Kedua, meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan, baik bagi ASN maupun masyarakat. Dengan SDM yang kompeten, semua potensi daerah dapat diolah menjadi peluang ekonomi yang produktif.
Ketiga, mempercepat perizinan dan membuka ruang investasi yang lebih luas bagi dunia usaha. Iklim investasi yang ramah akan mendorong pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja, dan mempercepat pembangunan sektor industri maupun UMKM.
Keempat, mengembangkan infrastruktur dasar secara merata, terutama jalan penghubung desa–kecamatan, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan akses internet. Infrastruktur yang kuat menjadi fondasi utama percepatan pembangunan daerah.
Kelima, mengoptimalkan potensi pesisir dan perikanan melalui modernisasi tambak, peningkatan teknologi hasil laut, dan pembinaan nelayan. Sektor ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi mesin pertumbuhan baru Pangkep.
Keenam, memperkuat peran masyarakat dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban. Lingkungan yang bersih dan aman menjadi daya tarik penting bagi investor, wisatawan, dan aktivitas ekonomi lainnya.
Ketujuh, membangun kolaborasi intensif dengan perguruan tinggi dan lembaga riset. Dengan dukungan akademisi, pemerintah dapat merumuskan kebijakan inovatif dan menghadirkan solusi pembangunan yang lebih efektif.
Pada akhirnya, Bupati optimis bahwa Pangkep dapat melompat lebih cepat menuju masa depan yang lebih baik jika seluruh elemen bergerak dalam satu barisan. “Pangkep lebih maju, lebih cepat berkembang, dan masyarakatnya lebih sejahtera—itu tujuan bersama kita, ” tutupnya.( Herman Djide)


















































