BUNGKU BARAT, 13 Desember 2025 – Dewan Pimpinan Pusat Forum Masyarakat Kawasan Investasi (DPP FMKI) Morowali telah secara resmi menyatakan kepengurusan barunya pada hari Sabtu, 13 Desember 2025, dengan acara yang berlangsung di GAB Cafe n Resto, Desa Wata, Kecamatan Bungku Barat. Deklarasi penting ini dijadikan momentum strategis bagi perkembangan Kabupaten Morowali, mengingat FMKI hadir dengan visi sentral yang kuat: "Mewujudkan Investasi Berkelanjutan untuk Keseimbangan Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan."
Acara deklarasi yang penuh makna ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat. Antara lain Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali, Camat Kecamatan Bungku Barat, Kepala Desa (Kades) dari sejumlah desa di kawasan investasi, perwakilan komunitas lokal, serta masyarakat umum yang hadir dengan antusias. Kehadiran berbagai pihak ini menegaskan posisi FMKI sebagai platform kolaborasi yang berperan menghubungkan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas lokal dalam upaya membangun kawasan investasi yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Ketua FMKI Morowali, Albar Djena, menyampaikan bahwa perkembangan investasi di Morowali, khususnya di sektor tambang, telah membawa perubahan signifikan pada lanskap ekonomi dan sosial daerah. Namun demikian, ia menekankan bahwa pengelolaan investasi harus tetap dilakukan dengan cara yang terukur, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Tujuan utama pendirian forum ini adalah sebagai wadah kolaborasi dan penguatan partisipasi publik agar pembangunan industri, khususnya di Morowali, berlangsung adil, " tegas Albar Djena dalam pidatonya. "Kami memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, berkeadilan, dan benar-benar berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal. Karena pada akhirnya, investasi yang baik adalah investasi yang memberikan manfaat nyata bagi seluruh elemen masyarakat."
Aksi Nyata: Program Bakti Sosial Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Lingkar Tambang
Sebagai bentuk komitmen awal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, FMKI Morowali tidak hanya melakukan deklarasi kepengurusan, tetapi juga langsung meresmikan serangkaian program Bakti Sosial (Baksos) yang berfokus pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di kawasan sekitar aktivitas industri tambang.
Peluncuran Mobil Ambulans Gratis
Salah satu program utama yang diluncurkan adalah satu unit mobil ambulans yang dapat diakses dan digunakan secara cuma-cuma oleh masyarakat. Layanan ambulans ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga di Kawasan Industri Bungku Barat, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Morowali pada umumnya. Kendaraan yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan dasar ini diharapkan dapat membantu mengatasi kendala akses pelayanan kesehatan darurat di daerah yang memiliki tantangan geografis dan infrastruktur tertentu.
Sunatan Massal untuk Anak Masyarakat
Kegiatan deklarasi juga diisi dengan acara sunatan massal yang melibatkan 30 anak usia sekolah. Anak-anak peserta berasal dari lima desa di kawasan investasi Bungku Barat, yaitu Desa Topogaro, Desa Tondo, Desa Ambunu, Desa Uedago, dan Desa Wata. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan tenaga kesehatan profesional dan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan dasar yang penting sekaligus mempererat hubungan antara FMKI dengan masyarakat lokal.
"Mobil ambulans ini kami luncurkan dengan harapan dapat membantu meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis, " jelas Albar Djena dalam keterangan persnya setelah peluncuran. Ia menambahkan bahwa kegiatan sosial yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat tidak akan berhenti di situ saja. "Kami telah merencanakan bahwa kegiatan sosial serupa akan dilanjutkan secara berkala di beberapa desa lingkar tambang lainnya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat."
Prioritas Penting: Mitigasi Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Terpadu
Menyadari bahwa perkembangan industrialisasi seringkali diiringi dengan berbagai tantangan terkait lingkungan hidup, FMKI Morowali juga menempatkan mitigasi lingkungan sebagai salah satu agenda prioritas dalam kerja programnya. Forum ini menyatakan bahwa saat ini tengah dalam proses menyusun konsep pengelolaan sampah terpadu yang komprehensif di Kawasan Industri Bungku Barat.
Langkah proaktif ini diambil berdasarkan pembelajaran dari pengalaman di kawasan investasi lain di berbagai daerah, di mana masalah pengelolaan sampah seringkali menjadi sumber konflik antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat lokal. Dengan menyusun konsep pengelolaan sampah terpadu sejak dini, FMKI berharap dapat mencegah terjadinya persoalan serupa dan memastikan bahwa perkembangan industri berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan hidup.
"Kita tidak ingin melihat kawasan investasi di Morowali menghadapi masalah yang sama seperti yang pernah terjadi di tempat lain. Oleh karena itu, kita harus mengambil langkah-langkah preventif dan membangun sistem pengelolaan lingkungan yang baik dari awal, " ujar perwakilan bidang lingkungan FMKI Morowali dalam sesi diskusi pada acara deklarasi.
Harapan untuk Masa Depan Kawasan Investasi Morowali
Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, FMKI Morowali diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai jembatan aspirasi antara berbagai pihak terkait. Selain itu, forum ini juga diharapkan dapat berperan aktif dalam meminimalkan potensi sengketa yang mungkin muncul akibat aktivitas investasi, serta memastikan bahwa masyarakat lokal bukan hanya menjadi objek pembangunan, tetapi benar-benar menjadi subjek yang menikmati dampak positif dari perkembangan investasi di Kabupaten Morowali.
Sebagai informasi, Forum Masyarakat Kawasan Investasi (FMKI) Morowali adalah organisasi yang berdiri dengan tujuan utama menjadi wadah Persatuan Masyarakat Kawasan Investasi. Selain sebagai penampung aspirasi masyarakat lokal, FMKI juga berperan sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk bersama-sama mewujudkan iklim investasi yang sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan di Kabupaten Morowali.
