Dua Tahun Belajar di Tenda, SDN 11 Sipisang Belum Juga Diperbaiki: “Kami Hanya Ingin Anak-Anak Sekolah dengan Layak”

1 day ago 10

Agam — Sudah dua tahun lamanya tiga ruang belajar SD Negeri 11 Sipisang di Jorong Air Kijang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, hancur akibat tertimpa pohon besar. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Agam.

“Anak-anak kami masih belajar di tenda darurat. Kalau hujan deras, mereka kehujanan. Kalau panas, kepanasan. Masa depan mereka seperti diabaikan, ” ungkap Syafril, S.E., Dt. Rajo Api, tokoh masyarakat setempat, saat dihubungi via WhatsApp pada Minggu 13 April 2025.

Musibah tersebut terjadi pada Sabtu, 3 Februari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB. Sejak saat itu, tiga lokal sekolah tidak bisa digunakan lagi. Warga berharap pemerintah segera bertindak, namun hingga memasuki tahun 2025, belum ada realisasi.

“Ini kewenangan Pemerintah Kabupaten Agam. Harusnya masuk dalam penganggaran, baik saat pergeseran APBD 2024 atau dalam Perubahan Anggaran. Tapi sampai hari ini, belum juga ada tindak lanjut, ” tambah Syafril yang akrab disapa Nyiak Api.

Komisi IV DPRD Kabupaten Agam, yang membidangi pendidikan, sebenarnya telah mendorong agar perbaikan ini dibahas bersama Dinas Pendidikan dalam rapat kerja. Namun masyarakat belum melihat hasil nyata dari pembicaraan tersebut.

“Masalah pendidikan itu prioritas utama. Jangan sampai anak-anak desa terus dikorbankan, ” tegasnya lagi.

Masyarakat Nagari Nan Tujuah kini menaruh harapan pada kebijakan dan keputusan TAPD Kabupaten Agam dan DPRD, agar pada tahun 2025 ini pembangunan bisa direalisasikan.

“Kami tidak ingin menunggu sampai 2026, apalagi 2028. Sudah cukup lama. Tolong beri hak anak-anak kami untuk belajar dengan layak, ” tutupnya.(Lindafang).

Read Entire Article
Karya | Politics | | |