Jejak Juang Infanteri: 77 Tahun Mengabdi Bersama Rakyat

2 hours ago 1

MAGELANG – Di bumi Diponegoro, aroma perjuangan kembali tercium kental. Lapangan dr. Koesen Hirohoesodo, Rindam IV/Diponegoro, menjadi saksi bisu khidmatnya Upacara Peringatan Hari Juang Infanteri ke-77 pada Jumat (19/12/2025). Momen bersejarah ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan pengingat mendalam akan denyut nadi TNI Angkatan Darat: Infanteri, sang tulang punggung yang lahir dari rahim rakyat dan tak terpisahkan dari denyut perjuangan mereka.

Mayjen TNI Achiruddin, S.E., M.Han., Pangdam IV/Diponegoro, memimpin langsung upacara tersebut, menegaskan akar kuat Hari Juang Infanteri yang tertanam dari peristiwa Agresi Militer Belanda II. Ia menekankan, kemanunggalan TNI dan rakyat adalah fondasi utama bangsa ini. Bagi para prajurit Infanteri, pesan ini menggaung kuat: profesionalisme, disiplin, dan ketangguhan harus selalu menyertai langkah, sekaligus kemampuan adaptasi dalam menghadapi medan yang berubah dan dinamika zaman yang terus bergerak.

Mengusung tema “Mewujudkan Prajurit dan Satuan Infanteri yang Prima Bersama Rakyat dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD”, upacara ini dihadiri jajaran petinggi Kodam IV/Diponegoro, para Komandan Resort Militer (Danrem), serta Komandan Kodim (Dandim) se-Jawa Tengah dan DIY. Kehadiran Komandan Kodim 0706/Temanggung, Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, M.Han., menjadi simbol kokohnya soliditas komando kewilayahan.

Usai rangkaian upacara, Letkol Inf Hermawan berbagi pandangannya, bahwa Hari Juang Infanteri adalah sumber energi moral tak ternilai bagi satuan teritorial. “Bagi Kodim 0706/Temanggung, Hari Juang Infanteri adalah pengingat untuk terus hadir di tengah rakyat. Infanteri tidak pernah berjuang sendiri, kemanunggalan dengan rakyat adalah kekuatan sejati, ” ujarnya, penuh keyakinan.

Ia melanjutkan, nilai-nilai profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif akan terus diwujudkan melalui pembinaan teritorial yang mengedepankan sentuhan humanis, namun tetap sigap menjaga stabilitas wilayah. Peringatan ini bukan hanya mengukuhkan julukan Infanteri sebagai The Queen of Battle, melainkan juga membangkitkan kembali semangat juang legendaris Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam setiap pengabdian prajurit TNI AD.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |