PANGKEP SULSEL - Sekolah tidak hanya menjadi tempat anak didik memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga bisa menjadi sumber gizi yang sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang mereka. Lingkungan sekolah yang sehat, bersih, dan teratur akan membentuk kebiasaan baik sejak dini. Di sinilah pentingnya sekolah mengambil peran lebih luas, tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga generasi sehat dan kuat.
Salah satu langkah nyata adalah menghadirkan kebun sekolah sebagai laboratorium hidup. Lahan kosong di sekitar sekolah bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran, buah-buahan, hingga tanaman obat keluarga. Hasil panen ini dapat digunakan sebagai tambahan pangan sehat di kantin sekolah. Selain itu, kegiatan ini melatih siswa agar mengenal pentingnya ketahanan pangan dan kemandirian sejak dini.
Kantin sekolah pun seharusnya menjadi pusat distribusi gizi yang seimbang. Pengawasan ketat terhadap jajanan yang dijual sangat dibutuhkan. Kantin sehat yang hanya menyediakan buah, susu, sayuran, dan makanan bergizi akan jauh lebih bermanfaat daripada membiarkan anak-anak terbiasa dengan makanan instan yang kurang sehat. Edukasi ini akan menumbuhkan kesadaran bahwa makanan sehat adalah kebutuhan utama, bukan sekadar pilihan.
Tak kalah penting, peran orang tua dan tenaga kesehatan juga harus menyatu dalam menciptakan sekolah sebagai taman gizi. Orang tua bisa mendukung dengan membiasakan anak membawa bekal sehat dari rumah, sementara pihak puskesmas dapat membantu melalui pemeriksaan gizi secara rutin. Kolaborasi ini akan memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang, baik di rumah maupun di sekolah.
Dengan terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, anak didik akan tumbuh lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing. Pendidikan dan gizi ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Sekolah yang mampu menjadi sumber gizi akan melahirkan generasi masa depan yang bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga sehat jasmani dan rohani.
Lingkungan sekolah bisa menjadi sumber gizi yang sehat bagi anak didik jika dikelola dengan baik dan terintegrasi antara guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Kebun Sekolah sebagai Sumber Pangan Sehat
Sekolah dapat memanfaatkan lahan kosong untuk membuat kebun sayur, buah, atau tanaman obat keluarga. Siswa bisa diajak bergiliran merawat tanaman, sehingga selain belajar bercocok tanam, hasil panennya juga bisa dimanfaatkan sebagai tambahan gizi di kantin sekolah.
2. Kantin Sehat dan Bergizi
Kantin sekolah sebaiknya hanya menjual makanan dan minuman sehat, misalnya buah segar, sayuran olahan, susu, atau makanan lokal yang bergizi seimbang. Dengan pengawasan dari guru dan komite sekolah, makanan instan atau jajanan tidak sehat bisa dikurangi.
3. Program Makan Bersama dan Edukasi Gizi
Sekolah bisa membuat program "Hari Buah dan Sayur" atau "Sarapan Bersama" seminggu sekali. Selain itu, perlu ada edukasi gizi melalui mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler, sehingga anak-anak paham pentingnya pola makan sehat.
4. Kerja Sama dengan Orang Tua dan Puskesmas
Sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua untuk membiasakan anak-anak membawa bekal sehat dari rumah. Dukungan dari puskesmas atau dinas kesehatan juga penting, misalnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan status gizi anak secara berkala.
5. Lingkungan yang Bersih dan Ramah Anak
Lingkungan yang bersih, sanitasi yang baik, dan air minum yang layak juga sangat berpengaruh terhadap gizi anak. Dengan kebersihan yang terjaga, anak-anak terhindar dari penyakit yang bisa mengganggu penyerapan gizi.
Dengan langkah-langkah ini, sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar akademik, tapi juga pusat pembentukan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi anak didik.
Cara dan bahan sederhana agar sekolah bisa menjadi sumber gizi bagi anak didik. Prinsipnya mudah: memanfaatkan lahan, sumber daya lokal, dan kebiasaan sehat.
1. Kebun Sekolah Mini
Cara: manfaatkan lahan kosong atau pot bekas untuk menanam sayuran cepat panen. Bisa dibuat dalam polybag, botol bekas, atau rak hidroponik sederhana. Bahan sederhana: bayam, kangkung, sawi, cabai, tomat, terong, ubi jalar, kacang panjang. Hasil panen bisa dimasak di kantin sekolah atau dibawa pulang anak sebagai bekal.
2. Tanaman Buah di Lingkungan Sekolah
Cara: tanam pohon buah di halaman sekolah sebagai investasi jangka panjang.. Bahan sederhana: pisang, pepaya, jambu, mangga, kelapa, sukun., Selain jadi sumber gizi, juga memberi keteduhan sekolah.
3. Ternak Kecil / Budidaya Ikan
Cara: sekolah bisa memelihara hewan kecil atau membuat kolam mini.
Bahan sederhana:
Ikan lele/nila dalam kolam terpal, Ayam kampung/itik untuk telur, Anak-anak bisa belajar langsung sumber protein hewani.
4. Program Bekal Sehat dari Rumah
Cara: buat jadwal harian/mingguan, misalnya “Hari Buah” (semua anak bawa buah), atau “Hari Susu”. Bahan sederhana: buah lokal (pisang, pepaya, semangka), kacang rebus, jagung rebus, susu segar atau olahan singkong/ubi.
5. Edukasi Gizi dengan Praktik
Cara: guru bisa mengajarkan pelajaran IPA atau prakarya dengan praktik langsung, seperti membuat jus sehat, salad sayur, atau olahan ubi rebus. Bahan sederhana: sayur dari kebun sekolah, buah lokal, kacang hijau untuk bubur, ubi jalar untuk susu/olahan.
Dengan cara sederhana ini, sekolah bukan hanya menjadi pusat belajar, tapi juga laboratorium gizi hidup yang melibatkan siswa secara langsung.
Pangkep 12 September 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan