PAPUA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) tengah mengalami kemunduran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu penyebab utama dari penurunan kekuatan organisasi ini adalah keterbatasan logistik yang semakin parah, memaksa banyak anggota OPM untuk meninggalkan kelompok mereka. Kamis 10, April 2025.
Pada Desember 2024, delapan anggota OPM dari Kodap IV/Sorong Raya beserta keluarga mereka menyerahkan diri ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keputusan tersebut diambil setelah mereka merasa terdesak akibat operasi militer dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar di hutan. "Kami sudah bosan berjuang. Hasil yang kami capai tidak ada, malah kami menderita, " ungkap Terinus Enumbi, salah satu mantan anggota OPM, dengan penuh keputusasaan.
Fenomena ini semakin jelas dengan pernyataan Lambert Pekikir, mantan Panglima Tinggi TPNPB-OPM, yang mengimbau masyarakat Papua untuk menciptakan keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada Serentak 2024. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya anggota OPM yang menyadari bahwa perjuangan mereka tidak lagi relevan dan mulai memilih untuk kembali ke masyarakat demi masa depan yang lebih baik.
Internally, OPM kini berada dalam situasi yang semakin terpecah. Konflik antar-kelompok dan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar anggotanya menyebabkan banyak dari mereka menderita kelaparan dan terpaksa merampok warga. Namun, hal ini hanya memperburuk kondisi mereka. Banyak anggota yang akhirnya menyerah karena merasa bahwa mengikuti OPM hanya membawa penderitaan tanpa hasil yang jelas.
Dengan semakin menurunnya jumlah anggota dan lemahnya struktur internal, OPM menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Kebanyakan anggota yang tersisa kini adalah mereka yang lebih tua, kurang bertenaga, dan semakin sedikit generasi muda yang memilih untuk bergabung. Sebaliknya, banyak dari mereka memilih untuk kembali ke pangkuan NKRI dan meraih harapan untuk masa depan yang lebih baik.
OPM kini dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa perjuangan mereka tidak lagi menarik minat banyak orang, dan lebih banyak anggota yang memilih untuk mengakhiri keterlibatan mereka dalam organisasi tersebut.
(APK/Red1922)