Koneksi yang Tak Pernah Putus

3 hours ago 2

OPINI -   Di era serba digital ini, kita terbiasa mendambakan koneksi cepat dan stabil. Tanpa internet, banyak urusan terasa lumpuh. Tapi ada satu koneksi yang lebih penting dari semua itu—hubungan kita dengan Tuhan. Sayangnya, justru koneksi inilah yang paling sering terabaikan.

“Bagaimana cara kita mengenal dan dekat dengan Allah, Ustadz?” Pertanyaan ini sering muncul, dan jawabannya sering kali mengejutkan dalam kesederhanaannya: "fa'budni" —sembahlah Aku, maka kamu akan mengenal-Ku. Bukan sekadar slogan spiritual, tapi panggilan nyata agar kita membangun konektivitas rohani melalui ibadah, terutama shalat.

Shalat bukan sekadar kewajiban lima waktu. Ia adalah jalur utama, saluran koneksi langsung antara kita dengan Sang Pencipta. Layaknya akses eksklusif ke pemimpin perusahaan, semakin terkoneksi semakin mudah urusan. Apalagi, dengan Sang Penguasa Alam Semesta, semakin dekat kita dengan-Nya, semakin mudah akses itu terbuka. Bahkan ada ahli ibadah, sebelum meminta, sudah dikabulkan. Sebelum berbicara, sudah dijawab.

Ini bukan sekadar retorika. Lihatlah bagaimana para nabi dan orang-orang saleh dahulu menjadikan shalat sebagai sandaran utama ketika menghadapi kesulitan. Mereka tak panik, tak terburu-buru mencari solusi duniawi, tapi bersujud, dan jawaban pun datang. Shalat mereka bukan hanya rutinitas, tapi pertemuan intim yang penuh makna.

Sayangnya, hari ini kita lebih sering mencari koneksi ke mana-mana—dari orang dalam, rekomendasi, hingga algoritma media sosial. Tapi lupa bahwa koneksi terkuat justru ada dalam genggaman, tepat di sajadah yang mungkin berdebu.

Menjaga koneksi dengan Allah bukan tentang kata-kata puitis, tapi praktik yang konsisten. Mulai dari takbir pertama hingga salam terakhir, setiap gerakan dalam salat adalah pernyataan: Aku ingin dekat. Dan kedekatan itu, bila terus dijaga, akan menghadirkan ketenangan yang tak tergantikan. Ketika orang lain sibuk berdebat, yang terhubung hanya tersenyum—karena hatinya sudah terikat pada yang Maha Besar.

Koneksi ini tak pernah padam. Yang perlu kita lakukan hanyalah menyambungnya kembali. Karena dalam dunia yang bising dan cepat berubah, satu-satunya koneksi yang tak pernah gagal adalah koneksi dengan-Nya.

Oleh: Indra Gusnady, SE, MM (Pengamat Kebijakan Publik & Perencanaan Kota / Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Solok)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |