BANYUMAS – Program pembimbingan kemandirian yang digalakkan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto kembali membuahkan hasil manis. Nasirun, salah satu Klien Pemasyarakatan (Klien), berhasil membuktikan keberhasilan reintegrasinya dengan menjadi pengusaha gula merah yang produktif di Desa Karangtalun Lor, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas.

Aktivitas produktif ini dipantau langsung oleh Kepala Subseksi Bimbingan Klien Dewasa (Kasubsi BKD), Elingrianti, bersama Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Muda, Sunarti, saat melakukan kunjungan rumah (home visit) ke kediaman klien, pada Rabu (10/12).
Nasirun diketahui meneruskan bisnis keluarga ini sejak ia menghirup udara bebas sekitar dua tahun lalu. Ketekunannya membuahkan hasil dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 15 kilogram per hari. Proses pembuatan gula merah dilakukan secara fresh, yakni diproses selama satu hari langsung jadi dan siap jual.
Tak hanya sekadar memproduksi, Nasirun juga piawai dalam memperluas pasar. Gula merah buatannya yang dibanderol seharga Rp 20.000 per kilogram tersebut kini memiliki jangkauan distribusi yang cukup luas.
"Alhamdulillah, untuk pemasaran tidak hanya di warung-warung sekitar desa sini saja, tapi sudah merambah ke wilayah kecamatan hingga masuk ke pasar di area Kabupaten Banyumas, " terang Nasirun menjelaskan alur bisnisnya kepada petugas.
Sunarti, selaku PK Ahli Muda yang bertanggung jawab membimbing Nasirun, mengaku bangga atas perkembangan positif yang ditunjukkan oleh kliennya. Menurutnya, Nasirun adalah contoh nyata keberhasilan pembinaan non-institusional.
"Saya selaku PK yang mengampu tentu merasa sangat senang melihat Pak Nasirun bisa mandiri secara ekonomi. Selain tekun bekerja, beliau juga kooperatif dalam menjalani wajib lapor dan mengikuti program pembimbingan dengan baik. Ini adalah bukti bahwa kesempatan kedua itu nyata bagi mereka yang mau berusaha, " ungkap Sunarti di sela-sela kunjungan.

Apresiasi senada juga disampaikan oleh Kasubsi BKD, Elingrianti. Ia menegaskan bahwa kemandirian ekonomi merupakan salah satu indikator utama keberhasilan reintegrasi sosial klien pemasyarakatan.
"Kami dari Bapas Purwokerto sangat mengapresiasi kegigihan Pak Nasirun. Usaha gula merah ini bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi simbol kembalinya fungsi sosial klien di tengah masyarakat. Harapan kami, semangat Pak Nasirun ini bisa menular dan menjadi inspirasi bagi klien-klien Bapas lainnya untuk terus berkarya hal-hal positif, " pungkas Elingrianti.
Kunjungan ini diakhiri dengan peninjauan langsung ke dapur produksi untuk melihat proses pengolahan nira menjadi gula merah siap cetak.
(Humas Bapas Purwokerto)








































