INTAN JAYA - Di tengah keheningan pegunungan Intan Jaya yang diselimuti kabut, kehangatan persaudaraan membuncah di Gereja Klasis Hitadipa. Para prajurit Satgas Yonif 712/WT tak lagi asing, namun telah menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Kampung Hitadipa. Mereka duduk bersimpuh bersama jemaat dalam acara Bakar Batu Pra-Natal yang khidmat, Kamis (25/12/2025), di kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Intan Jaya Papua Tengah.
Kehadiran para ksatria Wiratama ini bukan sekadar menjalankan tugas pengamanan, melainkan sebuah simbol persaudaraan yang tulus di tanah Intan Jaya. Perwira Pembinaan Mental Satgas Yonif 712/WT, Lettu Caj Yoshua Pardede, mengungkapkan semangat kedamaian yang mereka bawa.
"Kami datang sebagai saudara. Di bawah naungan kasih Natal, kami berdoa agar kedamaian senantiasa bersemi di hati setiap mama-mama, bapak-bapak, dan anak-anak di kampung Hitadipa, " ujarnya.
Dansatgas Yonif 712/WT, Letkol Inf Bruri Gumono Suyeta, S.Sos., menegaskan komitmen TNI dalam momen sakral ini.
"Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kami TNI untuk selalu hadir di tengah kesulitan rakyat, terutama dalam momen religius yang sakral seperti Natal, " kata Dansatgas.
Puncak kehangatan terasa saat ubi panas hasil Bakar Batu dibagikan. Seorang mama tua dengan senyum tulus menyodorkan sepotong ubi kepada seorang prajurit muda.
"Makan, Anak. Kalian jaga kami, sekarang kami kasih makan kalian, " ucapnya singkat namun penuh makna, menyentuh hati setiap yang hadir.
Pendeta Kampung Hitadipa, Bapak Jonathan Sani, memaknai tradisi ini sebagai simbol harapan dan persatuan.
"Bakar batu ini adalah simbol penyatuan. Tidak ada lagi sekat antara aparat dan rakyat. Di sini, di atas tanah Hitadipa, kami semua adalah satu keluarga yang merindukan damai Natal, " ungkapnya penuh haru.
Acara yang diliputi kekeluargaan ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran TNI di tanah Papua membawa rasa aman dan cinta. Bagi warga Hitadipa, kehadiran Satgas Yonif 712/WT menjelang Natal ini adalah kado kedamaian terindah, memberikan rasa aman untuk merayakan kelahiran Sang Juru Selamat, sekaligus menguatkan iman, ajaran kasih, semangat damai, kebersamaan, dan mempererat ikatan persatuan di Tanah Papua.















































