Nothing Is Impossible: Perayaan Natal GBI Bungku Ajak Percaya pada Kuasa Tak Terbatas Allah dan Dorong Persatuan Umat di Morowali

8 hours ago 2

 MOROWALI, Indonesiasatu.id– Gereja Bethany Indonesia (GBI) Bungku berlokasi di Desa Bente, Bungku Tengah, sukses menggelar perayaan Natal tahunan yang penuh makna pada Sabtu malam, tanggal 13 Desember 2025. Acara yang mengambil tema "Nothing Is Impossible" dengan landasan ayat Alkitab Lukas 1:37 – "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" – menghadirkan pesan mendalam tentang kepercayaan pada kuasa dan rencana Tuhan bagi setiap umat percaya.
 
Khotbah Pdt. Charles Landopu: Apa Mustahil di Mata Manusia Bisa Jadi Mungkin Bagi Allah
 
Pembawa khotbah, Pdt. Charles S Landopu M.Th, dalam amanatnya menyampaikan bahwa tidak ada sesuatu pun yang mustahil jika Allah yang menjadi pelaku dan memiliki kehendak atasnya. Ia menguraikan bahwa ayat Lukas 1:37 bukan hanya sekadar kalimat, melainkan bukti nyata tentang bagaimana kuasa Allah bekerja melampaui batasan yang dapat dibayangkan manusia.
 
"Kitab Suci menceritakan bagaimana Maria dapat melahirkan tanpa suami, sebuah hal yang tidak mungkin di mata dunia. Pada saat yang sama, Tuhan juga menciptakan langit dan bumi tanpa menggunakan bahan apapun – hanya dengan firman-Nya, segala sesuatu menjadi ada, " jelas Pdt. Charles. Ia menambahkan bahwa firman ini muncul tepat pada saat Maria menghadapi kondisi yang menguncang batas pemahaman manusia, menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak pernah terhalang oleh situasi atau keadaan apapun.
 
Pemimpin rohani tersebut juga mengaitkan pesan ini dengan perjalanan panjang pendirian GBI Bungku. "Perjalanan untuk membangun gereja ini tidaklah mudah. Ada air mata, ada pergumulan, ada berbagai rintangan yang muncul di sepanjang jalan. Namun, hingga saat ini gereja bisa berdiri dan berkembang – semua ini bukan karena kekuatan manusia, melainkan karena kasih dan kuasa Allah yang bekerja, " ujarnya dengan penuh penghargaan.


Lanjutnya, Pdt. Charles menyampaikan bahwa setiap orang memiliki hubungan yang dapat dibangun dengan Tuhan, dan bagi mereka yang selalu menjaga hubungan itu, hidupnya akan dipenuhi dengan kemuliaan-Nya. "Tuhan tidak hanya bekerja di satu tempat saja – Ia bergerak hingga ke pelosok Morowali, bahkan sampai ke daerah seperti Morowali yang dulu mungkin dianggap jauh atau sulit dijangkau. Apa yang dianggap tidak mungkin oleh dunia, itulah yang akan dibuat mungkin oleh Allah, " paparnya.
 
Ia menjelaskan bahwa seperti masa depan Maria yang telah diatur dengan sempurna oleh Tuhan, masa depan setiap orang juga telah direncanakan dengan baik oleh-Nya. "Jika Tuhan yang merancang dan mengatur sesuatu, maka semuanya akan menjadi baik sesuai dengan kehendak-Nya. Kadang-kadang hal yang kita pikirkan mustahil atau tidak mungkin terjadi, justru menjadi tempat di mana Allah menunjukkan kebesaran-Nya, " tambahnya.
 
Dalam bagian akhir khotbahnya, Pdt. Charles menekankan kekuatan firman Allah yang pasti terwujud. "Firman Tuhan tidak berkata 'mungkin saja terjadi' atau 'jika keadaan mendukung'. Firman Tuhan berkata dengan tegas bahwa tidak ada rhema Allah yang akan gagal. Apa yang saat ini terlihat mustahil di hadapan kita, itulah tempat di mana Allah sedang bersiap menyatakan kemuliaan-Nya, " tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa mukjizat dimulai tepat pada saat firman Allah diimani dan diterima oleh hati umat percaya.


Acara Umum: Sambutan dari Berbagai Pihak Dorong Kerukunan dan Kedamaian
 
Usai sesi ibadah dan khotbah perayaan Natal, acara dilanjutkan dengan sesi sambutan dari beberapa perwakilan pihak terkait, yang masing-masing menyampaikan pesan yang mendukung tema acara dan semangat persatuan di Morowali.
 
Rosnawati Sidaluwu dari Bimas Kristen Kemenag Morowali dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap kali mengikuti perayaan Natal, ia selalu ingin menyampaikan pesan yang jelas dan tegas tentang peran umat beragama dalam masyarakat. "Kita harus menjadi raja damai – bukan hanya ketika merayakan Natal saja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari kita di Morowali. Mari kita bergandengan tangan satu sama lain, menjadi terang yang menerangi sekitar dan menjalani hidup dengan prinsip yang sesuai dengan ajaran yang disampaikan dalam khotbah hari ini: bahwa tidak ada yang mustahil jika kita mengandalkan kekuatan Tuhan dalam setiap langkah hidup, " ujarnya.
 
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Gembala GBI Bungku, Jefry Christian Sondakh S.Th. Ia menyampaikan rasa syukur yang mendalam karena perayaan Natal tahun ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh GBI Bungku. "Semua acara berjalan dengan lancar dan penuh berkah, sejalan dengan tema Nothing Is Impossible – semua ini tidak lain adalah karunia dan pertolongan Tuhan. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua hamba-hamba Tuhan, orang-orang tua yang telah hadir, serta seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini, " katanya dengan penuh rasa syukur.
 
Ketua Badan Musyarawah Antar Gereja (BAMAG) Kabupaten Morowali, Daniel Tambolang, juga menyampaikan perasaan bangganya atas kesempatan yang diberikan untuk menghadiri perayaan Natal tersebut. "Sejak saya menjabat sebagai ketua Bamag, kami terus menerima undangan untuk menghadiri acara keagamaan dari berbagai daerah, termasuk dari Bahodopi. Hal ini memang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, dan menjadi kebanggaan bagi kami bahwa hubungan antarumat beragama dan lembaga di Morowali semakin erat, " ujarnya.
 
Ia menjelaskan bahwa salah satu tugas utama Bamag adalah mendata seluruh gereja dan lembaga keagamaan yang terkait dengan kerja sama mereka. "Kedepannya, Bamag juga berencana untuk mengadakan workshop moderasi beragama yang bertujuan untuk menjaga kerukunan tidak hanya antar gereja dalam satu agama, tetapi juga dengan umat beragama lain serta pemerintah daerah. Intinya adalah kita semua hidup dalam keharmonisan dan persaudaraan yang erat, " tambahnya. Daniel juga menekankan pentingnya menghormati sesama dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai dasar untuk membangun Morowali yang damai dan makmur.
 
Penyerahan Cendramata dan Kuis Berhadiah Tutup Acara dengan Kebahagiaan
 
Pada akhir acara, panitia penyelenggara menyelenggarakan sesi penyerahan cendramata sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada para gembala serta pendeta dari berbagai gereja yang telah menghadiri perayaan Natal tersebut. Cendramata yang diberikan menjadi simbol persaudaraan dan kerja sama antar gereja di wilayah Morowali, memperkuat tali silaturahmi yang telah terjalin.

Setelah penyerahan cendramata, acara diisi dengan sesi kuis berhadiah yang diikuti antusias oleh seluruh hadirin. Pertanyaan kuis mengambil tema dari khotbah yang telah disampaikan serta ajaran Natal, sehingga tidak hanya memberikan kesenangan tetapi juga memperkuat pemahaman umat akan pesan yang disampaikan. Berbagai hadiah menarik diberikan kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, membuat suasana acara semakin meriah dan penuh keceriaan.
 
Dengan penuh sukacita dan rasa syukur, perayaan Natal GBI Bungku tahun 2025 ditutup dengan doa bersama, membawa pesan bahwa segala sesuatu yang mustahil dapat menjadi mungkin melalui kepercayaan dan ketaatan kepada Allah, sekaligus memperkuat semangat persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Morowali. (TAR)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |