Pasar di Ujung Kabut: Ketika Prajurit Memborong Harapan dari Hati Mama Papua

1 day ago 11

PAPUA - Pagi yang dibasuh kabut tipis di Pintu Jawa berubah menjadi momen penuh haru dan harapan. Di tengah sunyinya pegunungan Papua, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) Koops Habema menorehkan kisah sederhana yang membekas: memborong hasil kebun mama-mama Papua bukan sekadar membeli, tetapi merayakan kerja keras dan menyemai persaudaraan. Senin 14, Maret 2025.

Dipimpin oleh Letda Inf Risal, aksi ini tak berlangsung megah, namun menggema kuat di hati masyarakat Kampung Biondikime, Wombru, dan Giligi. Mama Pindina dan Mama Talenggeng datang dari jauh, memikul hasil bumi nanas, pisang, daun ubi dengan langkah penuh harap. Apa yang mereka bawa bukan sekadar panen, tapi buah perjuangan dan mimpi untuk hidup yang lebih baik.

Pos Satgas berubah menjadi pasar hangat penuh warna. Lembah yang biasanya diam, kini hidup oleh canda, sapaan, dan transaksi yang bersih dari basa-basi. Senyum mama-mama Papua bertaut dengan tawa prajurit muda. Tak ada jarak, hanya ketulusan yang menjembatani.

Spanduk sederhana bertuliskan “Pasar Pintu Jawa Mama Papua” menjadi saksi bagaimana sebuah kegiatan sosial bisa tumbuh menjadi gerakan hati. Di sinilah, keamanan dan kemanusiaan bertemu dalam harmoni.  

“Kami bukan hanya menjaga perbatasan, tapi hadir sebagai saudara. Belanja ini adalah bentuk dukungan untuk ekonomi lokal, dan juga sebagai cara kami merasakan denyut kehidupan masyarakat, ” ujar Letda Inf Risal.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menegaskan bahwa prajurit TNI bukan hanya pelindung negeri, tapi juga penyambung harapan.  

“Apa yang dilakukan para prajurit di Pintu Jawa ini adalah bukti bahwa kekuatan terbesar seorang tentara terletak pada empati. Ketulusan mereka membeli hasil panen mama-mama Papua bukan hanya bentuk bantuan, tapi juga pengakuan terhadap nilai dan kerja keras masyarakat, ” tegasnya.

Dari kaki gunung yang dingin, tumbuh kehangatan yang tak terduga. Lewat seikat sayur dan segerombol pisang, terbangun jembatan rasa dan penghormatan. Inilah wajah TNI yang tak hanya kuat di medan tugas, tapi juga hangat di medan kemanusiaan.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |