KARO, - Hingga saat ini, aktifitas judi dadu putar beromset puluhan juta perhari yang berlokasii di Kolam Pancing Kerangen Boys, Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo masih tetap eksis beroperasi.
Polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Tiganderket, terkesan 'tutup' mata. Bahkan tidak mau tahu, meskipun berulang kali diberitakan di sejumlah imedia.online.
Endingnya, warga menuding jika polisi diduga telah menerima setoran yang beken disebut ''Mil'. "Biasanya panitia atau bandar judi kalau mau buka harus setor uang . Istilah 'Buka Kunci', " ujar warga sekitar bermarga Peranginangin (54).
Jadi, sambungnya lagi, mulusnya aktifitas permainan judi di Kerangen Boys tentunya ada setoran bulanan . Bisa dikatakan ada pembackingan atau diback up polisi.
"Intinya ada setoran. Kan gak mungkin polisi hanya diam saja Awal main ada uang buka kunci. Jika berjalan mulus, ada uang bulanannya juga, " ujarnya, , Senin (22/12-2025)
Ia menambahkan, jika lokasi kolam pancing Kerangen Boys sudah sangat terkenal ditengah para bandar judi. Karena lokasinya sangat luas dan strategis.
"Tempat itu sudah menjadi langganan. Tiap tahun wajib ada permainan judi dadu putar. Mungkin kalian (wartawan-red) juga tahu pemiliknya, " Peranginangin.
Terpisah, Singarimbun selaku pemilik kolam pancing Kerangen Boys, Senin (22/12-2025) mengakui jika tempatnya sering dijadikan tempat perjudian.
Ketika diberitakan di media online soal aktifitas judi di lokasinya. Ia sempat meminta tolong agar beritanya ditake down.
" Maklumlah dulu kak, kita ini baru buka. Belum ramai, pemain masih sedikit, ' ujarnya dari seluler.
Ia juga mengakui bila tempatnya itu, sering dijadikan lokasi (basis) perjudian dadu putar taruhan besar.
"Sudah langganan tempat kita itu. Kalau ditutup tentunya panitia yang rugi. Nanti kapan-kapan kakak singgah pasti ada uang minum , " ujarnya terkesan basa basi dengan imin-iming recehannya.
Ia terkesan meremehkan profesi wartawan yang memberitakan aktifitas perjudian di lokasinya. "Nanti saya cakapkan dulu sama teman-teman agar berita dihapus (ditake down)
Karena tidak ada kesepakatan diantara panitia pelaksana judi. Ia mulai keberatan untuk mengeluarkan biaya take down berita.
Tanpa merasa bersalah, ia berbalik menyudutkan panitia judi dadu yang lokasinya berrada di desa lainnya yang masih masuk wilayah hukum Polsek Tiganderket.
" Kan gak mungkin saya juga yang tanggung. Sementara tempat kami masih sepi. Kalau di Desa Tanjung Mbelang dan Desa Kutagaluh pemainnya sangat ramai, " sebut Singarimbun.
(Anita)


















































