Prabowo Dengarkan Aspirasi Bangsa, GNB Apresiasi Dialog Terbuka

5 days ago 10

JAKARTA – Dalam suasana penuh keakraban dan keterbukaan, Presiden Prabowo Subianto menghabiskan hampir tiga jam berdialog intensif dengan 16 tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB). Pertemuan yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (11/9) malam tersebut, menjadi panggung pembahasan mendalam mengenai berbagai isu krusial yang menyangkut masa depan bangsa, mulai dari reformasi politik, geliat ekonomi, hingga urgensi penegakan hukum.

Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang turut hadir dalam forum penting ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas keterbukaan Presiden Prabowo dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh para tokoh GNB. Ia merasakan dialog yang terjalin begitu tulus dan penuh persaudaraan.

"Hampir tiga jam dialog yang sangat terbuka, sangat penuh keakraban antara tokoh lintas agama, tokoh bangsa bersama dengan Bapak Presiden. Dengan begitu terbuka, Bapak Presiden memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dari tokoh Nurani Bangsa ini, " kata Menag dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pengalaman serupa juga dibagikan oleh tokoh senior Quraish Shihab. Beliau menilai pertemuan ini tidak hanya memberikan pencerahan, tetapi juga mampu memperkuat optimisme terhadap arah masa depan bangsa. Menurutnya, penjelasan Presiden Prabowo yang lugas dan mendalam menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyikapi dan menindaklanjuti setiap aspirasi yang disuarakan rakyat.

"Saya kira yang jelas kami mendapat banyak informasi, penjelasan yang sangat memuaskan dari Bapak Presiden. Apa yang kami sampaikan dalam hari-hari yang lalu itu dipahami oleh Bapak Presiden dan diterima dengan baik sehingga dialog kita hari ini, malam ini sungguh sangat bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara kita, " tuturnya.

Senada dengan itu, Lukman Hakim Saifuddin menggarisbawahi bahwa Presiden tidak hanya sekadar mendengarkan aspirasi, namun juga mendiskusikannya secara rinci. Ia secara khusus menyoroti salah satu tuntutan utama dari masyarakat sipil, yaitu pembentukan Komisi Investigasi Independen terkait Prahara Agustus.

"Presiden menyetujui pembentukan itu dan detailnya tentu nanti pihak istana akan menyampaikan bagaimana formatnya, " imbuhnya.

Selain itu, GNB juga memberikan perhatian khusus pada pentingnya pembebasan para aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang masih dalam proses hukum, demi memastikan pendidikan mereka tidak terputus.

Tokoh GNB lainnya, Pdt. Gomar Gultom, menambahkan bahwa dialog tersebut juga menyentuh aspek vital reformasi kepolisian. Ia menyampaikan usulan dari GNB mengenai perlunya evaluasi dan reformasi di tubuh kepolisian.

"Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian, " jelasnya.

Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Presiden Prabowo menyambut baik setiap usulan yang disampaikan. Pertemuan ini, menurutnya, menegaskan adanya sinergi dan persamaan pandangan antara Presiden dengan Gerakan Nurani Bangsa.

"Jadi terjadi penguatan dan persamaan pandangan antara Bapak Presiden dengan kelompok Gerakan Nurani Bangsa ini, " pungkasnya.

Pertemuan ini menjadi penegasan atas komitmen Presiden Prabowo dalam membuka ruang dialog yang sehat dengan seluruh komponen bangsa, sebagai wujud penguatan demokrasi. Kepala Negara menekankan bahwa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat.

Tokoh-tokoh yang turut hadir dalam dialog istimewa ini antara lain Sinta Nuriyah Wahid, Quraish Shihab, Pdt. Gomar Gultom, Romo Franz Magnis-Suseno, Omi K. Nurcholis Majid, Lukman Hakim Saifuddin, Erry Riyana Hardjapamekas, Alissa Wahid, Komaruddin Hidayat, Francisia SS Seda, Laode M Syarif, Hong Thin, Kamaruddin Amin, Bikku Dhanmasubho Mahathera, Pdt. RD Aloys Budi Purnomo, dan Uskup Antonius S. Bunjamin.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |