Putusan MK "Untungkan" Paslon 01, Welli Suheri Dapat 'Tambahan' Wakil Bupati

1 week ago 8

Pasaman, - Sepekan ke depan adalah moment bersejarah bagi Kabupaten Pasaman, Karena untuk pertama kalinya daerah ini akan melaksanakan Pilkada ulang dengan objek yang sama dalam kurun waktu hanya berselang beberapa bulan dari pemilu awal 27 November 2024 lalu.

Ya, sesuai amar putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Kabupaten Pasaman wajib melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam hajatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2025 ini.

Hasil Pilkada jilid satu tempo hari sudah sama-sama kita ketahui, Pasangan calon (Paslon) nomor 1 Welly Suheri - Anggit Nasution unggul telak dengan mengantongi suara rakyat Pasaman sebesar 51.828. 

Pencapaian yang diraih Paslon Nomor Satu (01) bukan tanpa sebab. Selain figur bersahaja, bersih dengan konsep politik tanpa dendam Sang Calon Bupati Welly Suheri, juga tersebab faktor program yang ditawarkan mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat Pasaman yang saat ini tengah didera masalah ekonomi yang cukup berat.  

Dan tak kalah penting adalah faktor keuletan Tim Sukses yang saling bersinergi serta kolaboratif menyerap aspirasi masyarakat untuk kemudian dituang menjadi program prioritas calon bupati Welli Suheri saat menjabat Bupati Pasaman nantinya. 

Lalu, jika dilihat dinamika yang terjadi jelang PSU atau Pilkada jilid 2 yang terjadwal 19 April pekan depan, Welly Suheri akan dipasangkan dengan Cawabup.barunya yang tak kalah tangguh, ulet dan kuat, yakni H. Parulian Dalimunte, tokoh politik dari wilayah Utara Kabupaten Pasaman.

Dari sini kita bisa melihat, bahwa keputusan hukum Mahkamah Konstitusi ternyata berpihak pada Cabup Welli Suheri. 

Kenapa demikian? Coba perhatikan, disaat calon lain kembali harus berpasangan dengan cawabup lamanya yang sudah tampak letih, namun Welli Suheri malah diberi kesempatan untuk "menambah" calon wakil bupati barunya.

Dari awalnya berpasangan dengan Cawabup Anggit Nasution - -anak muda gagah, energik dan dinamis di pilkada 27 November kemaren, namun di PSU 19 April nanti, Welli Suheri memperoleh tambahan Cawabup baru yang tak kalah "strong", seorang tokoh kharismatik dari Kecamatan Padang Gelugur. 

Kesannya seperti kurang adil, kenapa Paslon yang sudah begitu kuat dan sudah nyata menang di Pilkada sebelumnya, malah diberi hak dan kesempatan untuk menambah kekuatan, dengan menghadirkan Cawabup baru yang masih segar dan lebih berdaya juang tentunya.

Namun itulah dinamika politik dan takdir dari Tuhan. Jika Allah sudah berkehendak, apapun bisa terjadi. Sejahat dan selicik apapun orang bersiasat, tapi kehendak Tuhan jugalah yang akan berlaku, seperti halnya di Pilkada Pasaman sekarang.

Lalu ada faktor eksternal yang cukup dominan bakal memenangkan Welly Suheri di Pilkada sekarang, yakni faktor sisi 'kelam ke'dua Paslon peserta Pilkada lainnya, mantan sekda maraondak maupun patahana sabar simamora. 

Ke dua sosok ini diketahui telah melukai perasaan orang banyak selama mereka diberi kekuasaan menjabat sekda maupun menjabat bupati sementara, waktu itu.

Dari beragam komentar yang nyaring didengar, luka hati itu ternyata masih membekas direlung hati banyak orang, termasuk traumatik ketakutan ratusan bahkan ribuan ASN yang pernah menjadi korban kesemena-menaan ke dua calon bupati Pasaman itu. 

Aksi me-nonjob-kan ratusan ASN, guru dan tenaga medis tanpa sebab yang jelas, serta aksi ugal-ugalan lain yang menciderai rasa keadilan orang banyak, serta tidak adanya kemajuan yang dirasakan masyarakat Pasaman selama mereka menjabat, menjadi faktor terbesar bagi masyarakat untuk tidak lagi mempercayai dan berpaling dari ke dua paslon patahana, mantan sekda maupun mantan bupati itu. 

Namun bagaimanapun kisah kasih dan pernak pernik Pilkada Pasaman jilid 2 kali ini, ketentuan yang berlaku tetaplah ketetapan dari Allah Swt. Bertubi tubi pun serangan buzzer lewat aksi pengecut menggunakan akun bodong untuk memfitnah dan membully Paslon 01 Welli - Parulian, namun dari hasil survey indeks kepercayaan masyarakat, Paslon 01 masih tetap jauh diatas rata-rata kedua paslon lainnya, malah dengan tingkat kepercayaan lebih tinggi dari pilkada sebelumnya. 

Dari suara-suara yang dihimpun, sebagian besar masyarakat menginginkan pelayanan yang lebih baik dari pemerintah, bukan pencitraan yang lebih banyak dari kepala daerah. 

Kita semua berharap, Pasaman bisa jadi lebih baik dan kondusif, tidak terjadi lagi aksi koboi koboian maupun politik balas dendam di Pemerintahan Kabupaten Pasaman yang baru nantinya. 

Insyaallah, #PasamanBangkit.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |