Mataram, NTB – Dalam upaya membentuk karakter dan memberikan semangat hidup baru bagi warga binaannya, Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) Polresta Mataram kembali menggelar kegiatan pembinaan rohani dan mental, yang dirangkaikan dengan pembagian nasi bungkus, Rabu (16/04/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasat Tahti Polresta Mataram, Kompol Putu Pustrika Meiyasa, yang didampingi oleh sejumlah personel Sat Tahti. Suasana haru dan penuh kehangatan pun tampak menyelimuti ruang tahanan Polresta Mataram, saat warga binaan menerima pembinaan sekaligus santapan sederhana yang penuh makna tersebut.
Dalam keterangannya, Kompol Putu Pustrika Meiyasa menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, namun merupakan bagian penting dari komitmen Polresta Mataram dalam memberikan harapan dan motivasi hidup bagi warga binaan.
“Kami ingin warga binaan merasa dihargai dan punya kesempatan untuk berubah. Pembinaan ini bertujuan agar mereka bisa bertobat, meninggalkan kebiasaan buruk, dan kelak kembali ke tengah masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, ” ujar Kompol Meiyasa.
Selain pembinaan, pemberian makanan tambahan gratis berupa nasi bungkus menjadi bentuk nyata kepedulian Polresta Mataram terhadap kondisi psikologis dan kesejahteraan warga binaan. Meski sederhana, momen tersebut membawa kebahagiaan tersendiri, bahkan memantik semangat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud pendekatan humanis yang terus diupayakan Polresta Mataram. Dengan pembinaan rutin dan perhatian pada kebutuhan dasar warga binaan, diharapkan para tahanan dapat menjalani masa tahanan sebagai proses pembelajaran dan introspeksi, bukan sekadar hukuman.
“Kami berharap, saat masa hukuman selesai, mereka bisa pulang ke keluarganya dengan bekal mental yang lebih kuat dan siap menjalani kehidupan yang lebih positif, ” tutup Kompol Meiyasa.
Kegiatan seperti ini sekaligus menunjukkan bahwa penegakan hukum tak harus kehilangan sisi kemanusiaan. Polresta Mataram membuktikan bahwa harapan, perhatian, dan pembinaan bisa menjadi jembatan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. (Adb)