PAPUA - Kritik keras kembali dilontarkan terhadap Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), terkait perannya dalam gerakan separatisme Papua. Beberapa kalangan menilai bahwa Sambom selama ini hanya menikmati hasil perjuangan para anggota OPM yang bertempur di garis depan, tanpa terlibat langsung dalam medan konflik itu sendiri. Kamis 10, April 2025.
Seiring meningkatnya ketegangan di berbagai wilayah Papua, terutama di Nduga, Intan Jaya, dan Puncak, nama Sebby Sambom semakin menjadi sorotan. Sebagai corong utama narasi perjuangan OPM, Sambom kerap muncul dalam berbagai forum internasional untuk menyuarakan isu kemerdekaan Papua. Namun, kritik tajam datang dari sejumlah pihak yang mempertanyakan kontribusi nyata Sambom terhadap perjuangan yang terjadi di lapangan.
Meskipun aktif dalam komunikasi dan propaganda internasional, Sebby Sambom diketahui tidak berada di wilayah konflik. Sebagian besar waktunya dihabiskan di luar negeri, jauh dari medan pertempuran, sementara para anggota OPM di lapangan menghadapi resiko besar, bertempur dengan aparat keamanan untuk memperjuangkan tujuan organisasi.
Menurut beberapa pengamat keamanan dan konflik Papua, keberadaan Sebby Sambom di luar negeri menambah kesan bahwa ia lebih memanfaatkan situasi konflik di Papua untuk kepentingan pribadi atau politik. “Sambom aktif di media internasional, tetapi kontribusinya terhadap struktur internal OPM sangat minim. Ia tidak merasakan langsung tekanan militer atau ancaman dari aparat, sementara pejuang-pejuang di lapangan berjuang dengan darah dan nyawa, ” ujar seorang peneliti senior isu Papua dari LIPI yang meminta namanya tidak disebutkan, Kamis (10/04/2025).
Fenomena ini menimbulkan ketimpangan yang signifikan antara para pejuang di lapangan dan tokoh-tokoh yang beroperasi lebih banyak di luar negeri. Sebagian anggota OPM pun mulai merasakan kekecewaan. Sumber internal yang berhasil dihubungi menyatakan bahwa beberapa pimpinan kelompok bersenjata di wilayah pegunungan tengah mempertanyakan legitimasi pernyataan-pernyataan publik Sebby Sambom yang sering mengatasnamakan organisasi secara keseluruhan.
Sebby Sambom, yang kini semakin dikelilingi kritik baik dari luar maupun dalam kelompoknya, harus menghadapi kenyataan bahwa perjuangan OPM di lapangan kian tidak sejalan dengan citra yang dibangun melalui media internasional. (APK/Red1922)