JEPARA - Dari aliran yang nyaris mati, kini Sungai Sebumbung kembali bergeliat. Melalui program TMMD Reguler ke-124, Kodim 0719/Jepara bertekad membangkitkan nadi pertanian warga Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, dengan menormalisasi sungai yang selama ini tersumbat dan dangkal. Jum'at 9 Mei 2025.
Kegiatan dimulai dengan rapat koordinasi intensif pada Kamis malam (8/52025) antara Satgas TMMD, pemerintah desa, kelompok tani, dan warga Dukuh Grobogan. Dalam rapat itu, dibahas secara rinci teknis pengerjaan, pola gotong royong, hingga rencana pengerahan alat berat untuk menghidupkan kembali aliran air Sungai Sebumbung yang ke depan akan mengairi sekitar 20 hektare sawah produktif.
Bukan Sekadar Sungai, Ini Soal Masa Depan
Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., Komandan Satgas TMMD Reguler ke-124 menegaskan bahwa proyek ini lebih dari sekadar pekerjaan fisik.
“Sungai Sebumbung adalah urat nadi kehidupan petani di sini. Kami hadir bukan hanya untuk mengalirkan air, tapi juga harapan. Ini adalah bentuk kemanunggalan yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat, ” ujarnya penuh semangat. Jum'at (9/5/2025).
Dari Mati Surut Menjadi Sumber Kehidupan
Sungai Sebumbung selama bertahun-tahun menghadapi masalah pendangkalan parah, menyebabkan irigasi pertanian lumpuh total, terutama di musim kemarau. Akibatnya, banyak lahan pertanian menjadi tidak produktif, bahkan terlantar.
Namun dengan normalisasi yang akan dilakukan bersama warga dan Satgas TMMD, harapan baru pun mengalir.
Kepala Desa Kecapi, Sukambali, menyampaikan rasa terima kasihnya:
“Ini bukan cuma pembangunan, ini penyelamatan. Kami berterima kasih kepada TNI. Mari kita sambut perubahan ini dengan semangat gotong royong.”
Membangun dari Hulu: TMMD dan Ketahanan Pangan
Program normalisasi Sungai Sebumbung menjadi salah satu proyek andalan TMMD Reguler ke-124 yang dilaksanakan selama 30 hari. Selain pembangunan jalan dan rumah, kegiatan ini fokus pada penguatan infrastruktur pertanian dan ketahanan pangan desa.
Warga Desa Kecapi pun menyambut proyek ini dengan antusias tinggi. Tak hanya alat berat yang dikerahkan, tetapi juga semangat kolektif: cangkul, sekop, dan tangan-tangan gotong royong yang siap turun langsung ke sungai.
Dengan dibangkitkannya Sungai Sebumbung, bukan hanya aliran air yang kembali mengalir, tapi juga harapan, produktivitas, dan masa depan petani. TMMD tak hanya membangun desa, tapi juga membangkitkan kehidupan.
(Pendim 0719)