Tak Gentar Ancaman OPM, Masyarakat Maybrat Pilih Berdiri Bersama TNI-Polri Demi Papua Damai

6 days ago 10

PAPUA BARAT DAYA - Deru ancaman kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang belakangan ini marak tersebar di tanah Papua ternyata tak membuat nyali masyarakat Maybrat menciut. Justru sebaliknya, intimidasi yang dilancarkan dengan ancaman pembunuhan terhadap warga yang dianggap bekerja sama dengan aparat keamanan, malah melahirkan tekad bulat warga Maybrat: bersatu bersama TNI-Polri menjaga kedamaian dan keamanan Papua. Kamis (11/09/2025).

Intimidasi Bukan Hal Baru

Tokoh masyarakat Maybrat, Yohanes Kambu, mengungkapkan bahwa ulah OPM sudah lama meresahkan kehidupan warga. Namun, ketakutan bukanlah pilihan.

“Torang di Maybrat tra takut. OPM boleh kasi ancaman, tapi torang lebih pilih hidup aman dan damai. Aparat keamanan hadir untuk jaga torang, dan torang harus dukung itu, ” tegas Yohanes, penuh keyakinan.

Ucapan itu menggambarkan keberanian masyarakat akar rumput yang sudah muak dengan aksi teror dan kekerasan. Bagi mereka, ancaman OPM hanyalah bayang-bayang yang tak lagi mengguncang semangat hidup.

OPM Tidak Memberi Solusi

Nada senada datang dari tokoh adat Maybrat, Markus Yekwam. Menurutnya, masyarakat semakin sadar bahwa OPM hanya meninggalkan jejak ketakutan tanpa pernah menghadirkan manfaat nyata.

“Kalau bicara tentang siapa yang hadir untuk masyarakat, jelas bukan OPM. Jalan, sekolah, rumah sakit, dan listrik datang karena negara. Jadi untuk apa masyarakat percaya dengan kelompok yang hanya bisa menakuti?” tegasnya.

Pernyataan Markus menjadi cermin realitas di Papua: pembangunan yang dirasakan warga berasal dari kehadiran negara, bukan dari kelompok bersenjata yang justru memutus rantai kesejahteraan.

Petisi Sebagai Simbol Perlawanan

Wujud keberanian masyarakat Maybrat tidak berhenti pada kata-kata. Mereka bahkan berinisiatif menandatangani petisi dukungan terhadap kehadiran aparat keamanan (Apkam). Petisi itu bukan sekadar lembaran kertas, melainkan simbol perlawanan terhadap teror yang selama ini berusaha membungkam suara rakyat.

Petisi juga menandai tekad kolektif warga untuk memastikan Papua tetap aman dan damai. Dengan membubuhkan tanda tangan, masyarakat menegaskan diri mereka berdiri di sisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mimpi tentang Papua Damai

Masyarakat Maybrat sadar betul, tanpa rasa aman tak mungkin ada pembangunan. Karena itu, mereka berharap kerja sama erat dengan TNI dan Polri dapat terus terjalin.

Bagi mereka, cita-cita hidup sederhana di tanah Papua bukanlah sesuatu yang muluk: kedamaian, kesejahteraan, dan keamanan adalah hal paling berharga yang ingin terus mereka pertahankan.

“Kami ingin anak-anak sekolah tanpa takut, kami ingin berkebun tanpa waswas, kami ingin tidur nyenyak tanpa dengar tembakan. Itu cita-cita kami, dan bersama aparat keamanan, kami yakin itu bisa terwujud, ” ungkap seorang warga yang ikut dalam penandatanganan petisi.

Pesan dari Maybrat untuk Papua

Keberanian masyarakat Maybrat adalah pesan lantang bagi seluruh Papua: bahwa intimidasi tidak lagi mempan. Teror tidak mampu membungkam suara rakyat. Dan yang lebih penting, rakyat Papua kini semakin teguh berdiri bersama negara, menolak segala bentuk ancaman yang hendak merusak persaudaraan.

Di tanah yang kaya akan hutan, sungai, dan budaya luhur, suara warga Maybrat bergaung jelas: “Papua harus tetap damai, dan kami siap menjaganya bersama TNI-Polri.”

(APK/ Publikpapua.com )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |