Cilacap – Sebagai upaya menumbuhkan semangat olahraga dan mempererat hubungan antara petugas serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cilacap menggelar Turnamen Tenis Meja yang diikuti oleh petugas dan WBP, Jum'at (7/11). Kegiatan ini berlangsung meriah di aula serbaguna lapas dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta dan penonton.
Turnamen ini menjadi ajang positif bagi WBP untuk menyalurkan bakat dan minat di bidang olahraga, sekaligus menjadi wadah pencarian bibit-bibit atlet berbakat yang dapat dikembangkan setelah mereka kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas (Kalapas) Cilacap, Efendi Johan, saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan turnamen tenis meja di lapas Cilacap.
“Turnamen tenis meja ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi bagaimana seluruh peserta bisa menjunjung tinggi sportivitas, kebersamaan, dan saling menghormati di lapangan. Inilah nilai-nilai yang ingin kita tanamkan melalui kegiatan pembinaan di lapas, ” ujarnya.
Selama pertandingan, terlihat semangat kompetitif yang sehat dari para peserta. Sorak-sorai penonton menambah semarak suasana tanpa mengurangi rasa saling menghargai antar pemain. Para petugas juga turut ambil bagian sebagai peserta maupun panitia, sehingga tercipta interaksi yang harmonis antara petugas dan WBP.
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi untuk terus mengadakan kegiatan olahraga lainnya di dalam lapas sebagai bagian dari program pembinaan mental dan fisik bagi WBP. Selain itu, turnamen ini juga menjadi momentum untuk menggali potensi dan menumbuhkan kepercayaan diri warga binaan melalui kegiatan positif.
Sebagai penutup, Kalapas menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya turnamen dengan lancar dan tertib.
“Terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta yang telah menjadikan kegiatan ini berjalan sukses. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus kita laksanakan secara berkesinambungan, ” tambahnya.
Dengan semangat sportivitas dan kebersamaan, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya menekankan pada kedisiplinan, tetapi juga pada pengembangan potensi dan karakter positif bagi seluruh warga binaan. *** (BgS).
