Bencana Agam: 171 Warga Meninggal, 85 Hilang, Kerugian Capai Rp626 Miliar

1 week ago 14

Agam — Pemerintah Kabupaten Agam merilis perkembangan terbaru penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut sejak 19 November 2025. Hingga Kamis (4/12) pukul 20.00 WIB, tercatat 171 warga meninggal dunia, dengan 31 di antaranya belum teridentifikasi.

Selain itu, 85 warga masih dinyatakan hilang, sementara 11.624 jiwa terpaksa mengungsi. BPBD Agam juga melaporkan 33 orang sedang dirawat, dan 21.523 jiwa masih terdampak atau terisolasi akibat rusaknya akses jalan dan jembatan.

Bupati Agam menyampaikan duka mendalam atas musibah besar ini.

“Kami berduka atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini. Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen melakukan penanganan secepat mungkin. Seluruh jajaran bergerak, baik untuk evakuasi, pencarian korban hilang, maupun pemulihan akses yang terputus, ” ujarnya.

Data kerusakan menunjukkan dampak besar terhadap permukiman dan infrastruktur. Tercatat 404 rumah rusak ringan, 253 rusak sedang, dan 721 rusak berat. Kerusakan jembatan terjadi di 26 titik, jalan rusak di 37 titik, serta 11 tempat ibadah dan 108 sekolah terdampak. Sektor pertanian juga mengalami kerugian signifikan dengan 4.894 ekor hewan ternak mati serta 1.754 hektare lahan pertanian rusak.

Sejumlah kecamatan terdampak banjir, banjir bandang, longsor, hingga angin kencang. Wilayah seperti Palembayan, Ampek Nagari, Tanjung Raya, Malalak, Palupuh, Kamang Magek, Canduang, Baso, dan Sungai Pua termasuk yang paling parah. Hingga kini, sembilan titik jalan yang rusak telah berhasil diperbaiki, sementara lainnya masih menunggu alat berat dan kondisi cuaca yang memungkinkan.

Bupati menegaskan bahwa pemerintah tidak bekerja sendiri.
“Kami mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, relawan, perantau, dan masyarakat, untuk bersatu membantu saudara-saudara kita. Bencana ini tidak bisa kita hadapi sendiri, tetapi dengan kebersamaan kita bisa bangkit lebih cepat, ” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa seluruh bantuan akan dikelola secara terbuka.
“Seluruh bantuan dan donasi yang masuk akan dikelola secara transparan melalui posko resmi kabupaten. Fokus kita adalah memastikan setiap bantuan tepat sasaran dan menjangkau daerah terdampak paling berat, ” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Agam membuka rekening resmi Bank Nagari bagi masyarakat yang ingin membantu penanganan bencana. Sementara itu, total kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp626.074.063.800.

Posko utama penanggulangan berada di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam, Lubuk Basung, serta Kantor Camat Banuhampu. Pemerintah daerah memastikan penanganan darurat terus berlangsung hingga seluruh wilayah kembali pulih.(**)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |