Berdiri Gagah Gapura Bertuliskan Aksara Cina di Proyek Samanea 2, DPW FRIC Banten Angkat Bicara

1 day ago 19

TANGERANG – Sebuah gapura besar bertuliskan aksara Cina berdiri mencolok di depan kawasan mega proyek Samanea 2 Suvarna Sutera, Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang jadi sorotan Fast Respon Indonesia Center (FRIC) DPW Banten.

Pantauan di lapangan memperlihatkan lalu lintas truk-truk besar pengangkut tanah urukan hilir mudik meratakan lahan, lokasi itu digadang-gadang akan dikembangkan menjadi kawasan pergudangan Samanea, Selasa, (9/12/2025). 

Sebuah pemandangan tak biasa berdiri kokoh gapura bertuliskan aksara Tiongkok di tengah hiruk pikuk proyek perumahan dan apartemen elit di Suvarna Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebuah gapura besar dengan aksara Tiongkok mencolok menyambut siapa saja yang melintas. 

Proyek yang digadang-gadang ini seolah menjadi manifestasi dari narasi sejarah dan ambisi ekonomi Tiongkok yang merambah hingga ke jantung Kabupaten Tangerang.

Gapura proyek bertuliskan aksara Mandarin telah menjadi sorotan Fast Respon Indonesia Center (FRIC) DPW Banten

Ketua FRIC DPW Banten, Habibi Mengatakan, " Kontroversi ini umumnya berkaitan dengan penggunaan bahasa asing di ruang publik di Indonesia. Karena memasang aksara Mandarin tanpa menyertakan atau mengutamakan Bahasa Indonesia yang nantinya akan menimbukkab kontroversi dikalangan masyarakat

Alasan Kontroversi

Sorotan terhadap gapura bertuliskan Mandarin ini muncul karena beberapa alasan:

Regulasi Bahasa: Berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, penggunaan Bahasa Indonesia wajib diutamakan dalam komunikasi resmi di ruang publik, termasuk pada penanda fasilitas umum, nama perusahaan, dan produk. Penggunaan bahasa asing diizinkan, asalkan disertai padanan Bahasa Indonesia dan ditulis dengan ukuran huruf yang lebih kecil.

Sensitivitas Nasionalisme: 

Isu penggunaan bahasa dan simbol asing sering kali menyentuh sentimen nasionalisme di Indonesia. Masyarakat merasa identitas budaya dan bahasa nasional harus diprioritaskan di negaranya sendiri.

Transparansi Proyek: 

Beberapa insiden juga diiringi pertanyaan mengenai transparansi proyek pembangunan dan asal-usul tenaga kerja yang terlibat, yang sering kali diasosiasikan dengan investasi asing. 

Sebagai hasil dari sorotan publik dan desakan masyarakat, pihak berwenang di daerah terkait (seperti di Kabupaten Tangerang) harus segera mengambil tindakan untuk mengubah atau mencopot tulisan aksara Mandarin yang dianggap tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. 

Habibi Menegaskan, Keberadaan platform semacam ini menunjukkan adanya sebuah kerangka kerja terstruktur untuk memfasilitasi dan mengarahkan investasi Tiongkok di Indonesia. Ini adalah manifestasi nyata dari strategi ekonomi yang lebih besar, di mana Tiongkok secara proaktif membangun jaringan dan ekosistem pendukung untuk memperkuat posisinya di pasar global.Ujarnya.

Dampak Lokal dan Dinamika Investasi yang Lebih Luas

Proyek Samanea 2 dengan skala dan ambisinya, membawa implikasi yang signifikan bagi Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Di satu sisi, kehadiran proyek ini menjanjikan lonjakan aktivitas ekonomi dan penciptaan ribuan lapangan pekerjaan. Namun, di sisi lain, proyek semacam ini juga memicu pertanyaan yang umum menyertai investasi skala besar dari luar negeri. 

Akuisisi lahan dalam skala masif dapat memengaruhi struktur sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Isu-isu seperti tenaga kerja asing, transfer teknologi, dan dampak lingkungan menjadi perdebatan yang terus bergulir nantinya

Sejauh mana proyek ini akan memberdayakan tenaga kerja lokal? Bagaimana dampak lingkungan dari operasional di dalamnya? 

Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk dijawab guna memastikan bahwa investasi ini benar-benar membawa manfaat berkelanjutan bagi Indonesia, tidak hanya bagi investor.

Setiap proyek ini menjadi studi kasus tentang dinamika yang kompleks antara dua negara. Di satu sisi, Indonesia membutuhkan modal dan teknologi untuk mempercepat pembangunannya. Di sisi lain, Tiongkok mencari pasar, sumber daya, dan peluang untuk memperluas pengaruh ekonominya.

Singkatnya, gapura di Proyek Samanea 2 Suvarna Sutera adalah metafora dari sebuah narasi yang lebih besar, narasi tentang ambisi, sejarah, dan geopolitik. Ia bukan hanya gerbang fisik, melainkan sebuah penanda di lanskap ekonomi Indonesia, menandai era baru dari interaksi dan dinamika yang rumit antara dua negara,  

Mengakhiri pembicaraan Habibj meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk segera mengambil tindakan mengganti tulisan aksara Cina di proyek Samanea 2 agar permasalahan ini tidak menjadi polemik dan Kontroversi dikalangan masyarakat kabupaten tangerang, mereka membangun di Indonesia harus taati dan hormati Bangsa Indonesia "Tutupnya.(Spyn). 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |