PAINAN - Pesisir Selatan, sebuah kabupaten yang kaya akan potensi alam dan budaya, masih menghadapi tantangan besar dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Masyarakat di daerah ini, terutama di wilayah pedesaan dan pesisir, sering kali kesulitan mengakses layanan kesehatan yang memadai dan pendidikan yang bebas dari pungutan liar. Oleh karena itu, kepemimpinan Bupati Hendrajoni diharapkan dapat menjadi angin segar bagi rakyat dengan mendorong kebijakan yang memprioritaskan kesehatan gratis dan pendidikan tanpa pungli.
Kesehatan Gratis untuk Semua, Bukan Sekadar Janji
Kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Pesisir Selatan yang harus merogoh kocek dalam untuk mendapatkan layanan medis. Biaya berobat yang tinggi, akses ke fasilitas kesehatan yang terbatas, serta kurangnya tenaga medis di daerah terpencil menjadi permasalahan utama.
Sebagai pemimpin daerah, Bupati Hendrajoni diharapkan dapat mendorong program kesehatan gratis yang inklusif dan nyata. Implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang lebih efektif harus menjadi prioritas. Selain itu, peningkatan infrastruktur kesehatan seperti puskesmas yang dilengkapi dengan fasilitas memadai dan tenaga medis yang cukup perlu segera diwujudkan. Program kesehatan keliling, yang memungkinkan dokter dan tenaga medis mengunjungi desa-desa terpencil secara berkala, juga bisa menjadi solusi konkret agar semua warga mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terkendala jarak dan biaya.
Selain infrastruktur dan aksesibilitas, transparansi dalam pengelolaan anggaran kesehatan juga harus menjadi perhatian. Dana yang dialokasikan untuk kesehatan harus benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai program kesehatan gratis hanya menjadi slogan politik tanpa implementasi nyata di lapangan.
Pendidikan Berkualitas Tanpa Pungli: Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik
Selain kesehatan, pendidikan juga merupakan pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, pungutan liar (pungli) masih menjadi masalah yang menghambat akses pendidikan bagi banyak anak di Pesisir Selatan. Biaya yang tidak resmi, mulai dari uang seragam, buku, hingga sumbangan sekolah, sering kali menjadi beban bagi orang tua, terutama bagi keluarga kurang mampu.
Bupati Hendrajoni diharapkan dapat mengambil langkah tegas dalam memberantas pungli di dunia pendidikan. Kebijakan pendidikan gratis harus diiringi dengan pengawasan ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang di tingkat sekolah. Selain itu, transparansi dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga perlu diperkuat agar anggaran benar-benar digunakan untuk kepentingan siswa, bukan malah menjadi ladang keuntungan bagi oknum tertentu.
Peningkatan kualitas pendidikan juga harus menjadi prioritas. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa sekolah-sekolah di Pesisir Selatan memiliki tenaga pengajar yang kompeten, fasilitas yang memadai, serta kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman. Selain itu, program beasiswa bagi siswa berprestasi dan kurang mampu harus diperluas agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi.
Harapan Masyarakat untuk Kepemimpinan yang Berpihak kepada Rakyat
Masyarakat Pesisir Selatan menaruh harapan besar kepada Bupati Hendrajoni untuk membawa perubahan nyata di bidang kesehatan dan pendidikan. Pemerintah daerah harus menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa layanan publik dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.
Tidak hanya cukup dengan kebijakan, pengawasan dan keterlibatan masyarakat dalam mengawal program pemerintah juga sangat penting. Dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, masyarakat dapat turut serta dalam memastikan bahwa program kesehatan gratis dan pendidikan tanpa pungli benar-benar berjalan sebagaimana mestinya.
Pada akhirnya, keberhasilan sebuah pemerintahan tidak diukur dari seberapa banyak janji yang dibuat, melainkan dari seberapa nyata dampak kebijakan yang dirasakan oleh rakyat. Jika Bupati Hendrajoni mampu merealisasikan kesehatan gratis dan pendidikan tanpa pungli, maka ia tidak hanya akan dikenang sebagai pemimpin yang peduli, tetapi juga sebagai tokoh yang membawa perubahan bagi masa depan Pesisir Selatan.
Jakarta, 23 Februari 2025
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi