Pasaman — Dalam Apel Organik di Halaman Kantor Bupati, Senin (8/12), Bupati Pasaman Welly Suhery menyampaikan instruksi tegas kepada ribuan ASN Pemkab Pasaman. Di tengah bencana banjir–longsor dan ancaman defisit anggaran, ia menekankan pentingnya komitmen penuh seluruh aparatur.
“Jika ada yang tidak bersungguh-sungguh atau tidak mampu mengikuti ritme kerja, silakan mengundurkan diri atau mengajukan pindah, ” tegas Bupati Welly, di hadapan kepala OPD, camat, dan wali nagari se-Pasaman.
Instruksi ini jarang terjadi, mengingat Welly dikenal sebagai sosok yang ramah dan solutif. Tegasnya sikap tersebut menunjukkan kekecewaan atas penurunan disiplin dan komitmen sebagian ASN akhir-akhir ini.
Bupati meminta pelayanan tetap optimal dan koordinasi diperkuat. Seluruh kegiatan 2025 harus diselesaikan tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi.
“Kita tidak hanya butuh orang pintar, tapi orang yang dapat dipercaya dan menomorsatukan kepentingan publik, ” ujarnya.
Dalam arahannya, Bupati memaparkan penurunan Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2026 yang diproyeksikan turun Rp116 miliar dari APBD Awal 2025, dan turun Rp54 miliar dari APBD Perubahan 2025. Untuk itu, belanja penunjang harus dirasionalisasi dan kegiatan seremonial ditunda.
Meski anggaran ketat, Bupati menegaskan bahwa layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tidak boleh melemah.
Bupati mengapresiasi penanganan cepat masa tanggap darurat 27 November–3 Desember, namun mengingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem masih tinggi.
Ia meminta OPD, camat, wali nagari, dan BUMD tetap siaga, serta hanya mengacu pada informasi resmi untuk menghindari kesimpangsiuran di tengah situasi pasca-bencana.
Dengan instruksi tajam tersebut, Bupati Welly menegaskan bahwa Pasaman hanya dapat maju jika seluruh ASN bekerja dengan disiplin, komitmen, dan integritas.


















































