Air Kijang, Palupuh, Sabtu (6/12/2026) pagi ini menjadi saksi keprihatinan dan kepedulian yang nyata dari Syafril SE Datuak Rajo Api, anggota DPRD Kabupaten Agam yang dikenal akrab sebagai “Nyiak Api”. Dalam cuaca yang masih belum menentu, beliau menyusuri jalan tertimbun longsor menuju kampung Harasam, jorong Air Kijang Nagari Nan Tujuah Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam Sumatera Barat, untuk menengok langsung kondisi masyarakat yang terdampak bencana.
Hujan deras yang mengguyur kawasan selama beberapa hari memicu longsor 24 November 2025 yang merusak lima rumah, dengan tiga di antaranya dalam keadaan rusak sedang dan dua lainnya rusak ringan. Namun yang paling menyita perhatian adalah longsor yang menutup akses jalan dan jalan amblas yang memutus badan dan bahu jalan sepanjang sekitar 2, 5 kilometer menuju jalan raya lintas Sumatera, Bukittinggi-Medan.

Jalan itu, penghubung vital bagi sekitar 34 kepala keluarga atau sekitar 100 jiwa di kampung Harasam, jalan ke sekolah, pasar, masjid, puskesman ini tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat sudah hampir dua Minggu.
"Longsor menimbun badan jalan, sehingga kendaraan tidak bisa lewat sama sekali. Jalan amblas menghabiskan badan bahu jalan. Kondisi ini membuat kami sangat kesulitan untuk beraktivitas maupun mendapatkan bantuan, ” ucap Ramlan Dt Palindih, Wali Nagari Nan Tujuah, dengan wajah prihatin.
Mendengar langsung cerita dan melihat wajah kekhawatiran warga, Nyiak Api lantas tak tinggal diam. Ia membawa bantuan sembako sebagai bentuk konkret dukungan dan keprihatinan terhadap sesama warganya.
“Saya harap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka. Dan yang paling penting, segera ada solusi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Agam agar akses jalan bisa dibuka kembali, material longsor dibersihkan dan jalan yang amblas segera diperbaiki, ” kata Syafril dengan nada penuh harap.
Hari ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan pengingat bahwa di balik deretan jabatan formal, ada manusia yang peduli dan tergerak oleh derita sesamanya. Bagi warga Air Kijang dan harasam kehadiran Nyiak Api memberikan secercah harapan di tengah keterbatasan dan tantangan yang ditimbulkan oleh bencana.
(Lindafang)
















































