KARO - Diduga 'nyambi' jadi agen sabu di seputaran terminal bawah Kabanjahe. Rumah oknum pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Karo, digeledah Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Tanah Karo, Jumat (05/12-2025), sekira pukul 21:00 WIB.
Namun, disetiap sudut rumah bahkan ke badan HG yang digeledah polisi. Tidak ditemukan adanya barang bukti. Padahal, keterlibatannya dalam dunia perbisnisan sabu bukan rahasia umum lagi.

Bertahun-tahun lamanya. Oknum pegawai aktif yang bertugas di Dinas Perhubungan (Dishub) ini. Disebut-sebut tetap 'lancar jaya' berbisnis barang haram tanpa adanya hambatan bak jalan tol.
Sehingga warga menilai, penggeledahan yang dilakukan polisi terkesan 'Ecek-ecek'.
"Kenapa baru sekarang digeledah. Selama ini kemana polisi?. Kamipun masyarakat, gaknya bodoh-bodoh sekali. Pasti mereka udah koordinasi dulu, " ujar warga sekitar, Senin (08/12-2025).
Menurut warga, sangat tidak masuk akal lagi, jika disetiap kegiatan penggeledahan lokasi bisnis judi dan narkoba. Polisi selalu 'Gigit Jari' pulang dengan tangan kosong alias nihil.
"Kan tak logika lagi. Capek-capek geledah kesana kemari. Masa tak pernah pernah berhasil. Wajar kalau kita curiga terhadap polisi, " sebut warga.
Nah benar saja, HG ketika ditemui oleh sejumlah wartawan, Selasa (09/12-2025) disalah satu cafe di Kabanjahe, mengakui akan keterlibatannya dalam bisnis 'jual-beli' sabu.
"Memang iya, itu ku akui. Lama aku ikut berbisnis barang itu. Tapi saat ini masih belum main, gara-gara demo dan RDP kemarin itu. Jadi masih tutup. Lagian ada rencanaku mau ambil jabatan di dinas, "ujar HG mengakui.
Kalau dulu, tambahnya lagi. Uang masuk dari bisnis itu sangat lancar. Barang yang terjual bisa mencapai sepuluh 'Jie' tiap hari. "Itupun masih kurang karena saking banyaknya pembeli yang datang, "bebernya mengakhiri.
(Anita)









































