NDUGA - Di antara lekuk perbukitan dan heningnya Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, sebuah harmoni mengalun lembut pada Minggu pagi (6/4/2025). Di Gereja Kuasi Paroki Santo Damian, bukan hanya jemaat yang hadir untuk beribadah, tetapi juga para prajurit Satgas Yonif 733/Masariku yang datang membawa kehangatan, bukan hanya dari loreng mereka tetapi dari hati yang tulus untuk menyatu dengan masyarakat.
Kehadiran mereka tak sekadar menjaga keamanan. Di hadapan mimbar dan cahaya lilin gereja, prajurit TNI bersimpuh bersama warga, memanjatkan doa dan pujian dalam suasana penuh kekhusyukan. Letkol Inf Julius J. Matakena, Dansatgas Yonif 733/Masariku, menegaskan bahwa inilah wajah TNI yang sesungguhnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, bukan hanya dari sisi pertahanan, tetapi juga rohani dan sosial.
“Kami datang bukan hanya untuk menjalankan tugas negara, tapi juga untuk menjadi bagian dari keluarga besar Papua. Ibadah ini adalah jembatan hati, tempat di mana loreng bertemu kasih, ” ujar Letkol Julius, dalam sambutannya yang disambut hangat oleh jemaat. Senin (07/04/2025).
Pendeta gereja yang memimpin ibadah menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para prajurit. Di tengah medan yang penuh keterbatasan, kehadiran mereka membawa suasana baru yang menenangkan.
“Kami merasa diperhatikan dan tidak sendiri. Terima kasih karena telah hadir, bukan sebagai tamu, tapi sebagai saudara seiman, ” tuturnya dengan nada haru.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari program pembinaan mental (bintal) dan pembinaan teritorial (binter) Satgas Yonif 733/Masariku. Dengan pendekatan yang humanis, prajurit tak hanya mendekatkan diri secara fisik, tetapi juga menyentuh sisi terdalam masyarakat keyakinan, iman, dan kebersamaan.
Kisah di Krepkuri ini adalah cerminan bahwa kekuatan bukan hanya diukur dari senjata, tetapi juga dari kemampuan untuk mendengarkan, menemani, dan berdoa bersama. Inilah misi kemanusiaan di balik seragam, yang terus menyala seperti pelita menerangi hati dan memperkuat persaudaraan di Tanah Papua.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono