Gelar Adat dan Tugu Marinir Kisor: Harmoni Baru Masyarakat Maybrat

1 day ago 1

PAPUA BARAT DAYA - Perasaan haru dan kebanggaan membuncah di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Masyarakat setempat secara resmi menganugerahkan gelar adat kehormatan kepada Dansatgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/Satria Bhumi Yudha (SBY) serta meresmikan Tugu Marinir Kisor pada Sabtu, (6/12/2025). Momen bersejarah ini membuktikan bangkitnya kepercayaan masyarakat setelah wilayah tersebut dilanda tragedi keamanan beberapa tahun silam.

Kampung Kisor pernah menyimpan luka mendalam pasca serangan ke Pos Ramil Kisor pada 2021, yang merenggut nyawa dan meninggalkan trauma mendalam bagi warga. Namun, dalam rentang tiga tahun terakhir, kehadiran Satgas Mobile Yonif 10 Marinir/SBY telah membawa perubahan signifikan. Melalui pendekatan humanis, pelayanan sosial, serta pembangunan fasilitas publik, prajurit Marinir berhasil merajut kembali hubungan harmonis dengan masyarakat.

Puncak apresiasi warga terwujud nyata melalui pemberian gelar adat kehormatan kepada Dansatgas Letkol Marinir Aris Moko. Beliau dinilai berhasil memimpin prajuritnya dengan ketulusan dan merangkul masyarakat tanpa sekat.

“Gelar adat ini adalah kehormatan luar biasa. Kami merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Kisor. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengabdi dengan sepenuh hati, ” ujar Letkol Marinir Aris Moko, Sabtu (06/12/2025), seusai menerima gelar adat.

Upacara adat berlangsung khidmat, sarat dengan simbol-simbol penerimaan. Gelar tersebut merupakan pengakuan bahwa Dansatgas beserta seluruh prajurit Yonif 10 Marinir/SBY telah menjaga, menghormati, dan melindungi tanah serta masyarakat Kisor.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan peresmian Tugu Marinir Kisor. Monumen ini dibangun bersama masyarakat sebagai penanda dedikasi prajurit Marinir selama bertugas di wilayah tersebut. Tugu ini dipandang sebagai simbol pemulihan, persatuan, sekaligus penegas bahwa rasa aman telah kembali tumbuh di tanah Kisor.

Salah satu tokoh masyarakat Kisor, Yohanes Fyan, menegaskan bahwa tugu tersebut menandai babak baru bagi warganya.

“Dulu kami hidup dalam ketakutan. Sekarang kami hidup dalam harapan. Kehadiran Marinir mengembalikan rasa aman, dan gelar adat ini adalah wujud terima kasih kami, ” ujarnya.

Dengan peresmian Tugu Marinir Kisor dan penganugerahan gelar adat, masyarakat Kisor dan prajurit Marinir kini berjalan bersama di jalur yang sama: memulihkan, membangun, dan memastikan kedamaian lebih kuat dari luka masa lalu.

(Wartamiliter)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |