Mataram, NTB — Gerakan Pemuda Oposisi (Gerposi) kembali menyuarakan kritiknya melalui aksi hearing di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB pada Rabu (10/12/2025). Aksi ini digelar untuk menyampaikan dugaan adanya kecurangan dalam proses tender proyek penanganan long segment ruas jalan Lenangguar–Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, tahun anggaran 2025.
Aksi hearing diikuti sekitar 4 orang massa, dipimpin oleh koordinator lapangan Alfi Jufriadin dan Edi Putra. Meski jumlah peserta terbatas, Polsek Mataram bersama Polresta Mataram tetap menerjunkan 16 personel guna memberikan pelayanan keamanan dan memastikan kegiatan berjalan aman dan tertib.
Kapolsek Mataram AKP Mulyadi, SH, selaku Pamendal Wilayah, menjelaskan bahwa dalam aksinya massa menuntut evaluasi ulang tender proyek yang diduga dimenangkan secara tidak transparan oleh PT Amar Jaya Pratama Grup.
“Ada empat tuntutan utama yang disampaikan, di antaranya meminta Kepala Dinas PUPR NTB bertanggung jawab, mencabut keputusan pemenang tender, serta mendorong Kejati NTB mengusut tuntas dugaan kejahatan dalam proses pengadaan, ” ujar AKP Mulyadi.
Ia menambahkan bahwa personel di lapangan mengedepankan pendekatan persuasif dengan komunikasi humanis untuk menjaga suasana tetap kondusif selama penyampaian aspirasi.
Selanjutnya perwakilan massa diterima oleh Dana Indra Praja, Kasi Perencanaan Bina Marga PUPR NTB. Ia menyampaikan bahwa seluruh aspirasi akan diteruskan kepada Kepala Dinas PUPR NTB sebagai bahan evaluasi.
“Kami berterima kasih kepada peserta aksi yang telah tertib dan damai dalam menyampaikan aspirasi, ” ungkapnya.
Aksi hearing berakhir pada pukul 14.40 WITA, berjalan dengan aman, lancar, dan tanpa gangguan. Massa kemudian membubarkan diri secara tertib.(Adb)
