SEMARANG - Menjelang Lebaran, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan bahwa tidak ada tempat bagi premanisme, termasuk aksi ormas yang meminta-minta dengan dalih THR. Ia menegaskan, jika ada pihak yang merasa menjadi korban pemerasan, intimidasi, atau pungutan liar, segera laporkan ke aparat berwenang!
Pernyataan tegas ini disampaikan Gubernur Ahmad Luthfi dalam rapat koordinasi persiapan Lebaran di Gedung Gradhika Bakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (17/3/2025). Ia merespons fenomena ormas yang kerap meminta "jatah" kepada pengusaha menjelang Idul Fitri.
"Itu ada Pak Kapolda, ada Pak Pangdam. Siapapun di wilayah Jateng tidak boleh melakukan tindakan kepolisian seperti menutup, menyegel, atau menertibkan tempat usaha tanpa dasar hukum. Apalagi sampai meminta-minta. Laporkan, dan kalau perlu, kami turun tangan! Kita basmi premanisme!” tegas Gubernur Luthfi.
Ia juga menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban merupakan modal utama dalam membangun masyarakat yang sejahtera serta menarik investasi ke Jawa Tengah.
Polda Jateng Perketat Pengawasan, Ormas Diminta Tertib
Sejalan dengan instruksi Gubernur, Polda Jawa Tengah telah mengambil langkah antisipasi dengan melakukan pembinaan dan deklarasi damai bersama para ketua ormas se-Jateng.
Menurut Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, upaya ini dilakukan guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) yang kondusif menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1446 H.
"Kami telah meningkatkan patroli keamanan selama bulan Ramadan, khususnya untuk mengantisipasi aksi premanisme berkedok ormas. Jika masyarakat menemukan indikasi pemerasan atau pungutan liar, segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau melalui call center 110. Kami siap menindak tegas!" ungkap Artanto.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak takut untuk melapor jika menemukan aksi premanisme dalam bentuk apapun.
"Masyarakat harus berani melapor. Jangan takut! Kepolisian akan melindungi dan menindak tegas segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan dunia usaha."
Jawa Tengah Bersih dari Premanisme, Warga Diminta Waspada
Langkah tegas ini menunjukkan komitmen pemerintah dan aparat keamanan dalam memberantas praktik pungli, intimidasi, dan premanisme yang berkedok organisasi masyarakat.
Kini, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk diam jika menghadapi ancaman atau pemerasan! Dengan pengawasan ketat dari pihak berwenang, diharapkan Jawa Tengah tetap aman, nyaman, dan kondusif menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. (***/Red)