Hendri Kampai: Revolusi Indonesia Baru, Ganti Semua Pejabat dengan Rekrutmen Superketat!

1 month ago 22

PEMERINTAHAN - Korupsi dan nepotisme ibarat dua penyakit kronis yang telah lama menggerogoti tubuh bangsa Indonesia. Berkali-kali pemerintahan berganti, berbagai lembaga anti-korupsi dibentuk, dan ratusan undang-undang diterbitkan, tetapi masalahnya seperti lingkaran setan yang sulit diputus.

Publik sering kali kecewa karena pejabat yang seharusnya melayani justru sibuk memperkaya diri sendiri, sementara nepotisme menjadikan jabatan sebagai warisan keluarga atau lingkaran pertemanan.

Maka, muncullah sebuah gagasan radikal: bagaimana jika seluruh pejabat diganti dengan orang-orang pilihan yang benar-benar baru, bersih, dan belum pernah menjabat sebelumnya, melalui proses rekrutmen superketat?

Bayangkan sebuah revolusi sistem pemerintahan di mana seluruh posisi strategis, mulai dari menteri hingga kepala dinas di daerah, tidak lagi diisi oleh wajah-wajah lama yang sudah terlalu nyaman di kursinya.

Alih-alih, kursi-kursi tersebut diberikan kepada figur-figur segar, orang-orang dengan rekam jejak bersih, kapasitas mumpuni, dan integritas tanpa kompromi. Bukan karena mereka anak jenderal, kerabat politisi, atau teman lama dari partai tertentu, tetapi karena mereka lolos seleksi terbuka yang transparan dan profesional.

Rekrutmen ini tentu bukan rekrutmen abal-abal. Prosesnya harus dirancang sedemikian rupa agar kebal dari intervensi politik maupun kepentingan pribadi.

Dimulai dari penyaringan administrasi, uji kompetensi teknis, psikotes integritas, hingga wawancara publik yang bisa disaksikan secara daring oleh seluruh rakyat Indonesia.

Masyarakat punya hak ikut menilai siapa yang pantas menduduki jabatan tersebut. Dengan demikian, publik bukan hanya penonton, tetapi bagian dari pengawas rekrutmen pejabat negara.

Lalu, bagaimana dengan risiko bahwa orang-orang baru ini minim pengalaman di birokrasi? Justru di situlah kuncinya. Mereka bukan produk dari sistem lama yang penuh kompromi, tetapi generasi baru yang membawa semangat perubahan.

Pengalaman bisa dikejar dengan pelatihan intensif, mentoring oleh ahli netral, dan evaluasi kerja yang ketat setiap tahun. Jika performa tidak sesuai, kursi mereka harus dikosongkan tanpa ampun. Revolusi ini bukan hanya soal mengganti manusia, tapi merombak total budaya kerja pemerintahan.

Namun tentu saja ide ini bukan tanpa tantangan. Pasti akan ada perlawanan dari mereka yang selama ini diuntungkan oleh sistem nepotistik.

Jaringan lama akan mencoba menggagalkan proses ini lewat berbagai cara, mulai dari sabotase, propaganda negatif, hingga manuver politik.

Tapi jika ada kemauan politik yang kuat, didukung dengan sistem hukum yang tegas, serta partisipasi aktif dari masyarakat, maka perlahan perubahan itu bisa diwujudkan.

Indonesia membutuhkan kejutan besar untuk keluar dari jebakan korupsi dan nepotisme. Tidak cukup dengan tambal sulam aturan atau sekadar reshuffle kabinet.

Kita butuh revolusi mental yang nyata, yang dimulai dengan mengganti seluruh pejabat negara dengan orang-orang pilihan terbaik bangsa melalui proses rekrutmen yang super ketat, terbuka, dan jujur.

Mungkin ini bukan jalan yang mudah, tetapi bukankah perubahan besar memang selalu dimulai dengan langkah-langkah berani?

Jika Indonesia serius ingin menjadi negara maju yang bebas dari korupsi, inilah saatnya meletakkan pondasi baru. Bukan sekadar mengganti orang-orang lama dengan wajah-wajah baru, tetapi benar-benar membangun sistem baru yang membuat korupsi dan nepotisme tidak lagi punya ruang hidup.

Revolusi ini tidak boleh ditunda, karena masa depan Indonesia terlalu berharga untuk terus digadaikan pada para pemangku jabatan yang hanya mementingkan diri sendiri.

Jakarta, 05 Maret2025
Hendri Kampai
Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi

Read Entire Article
Karya | Politics | | |