PANGANDARAN JAWA BARAT - Pembalakan liar dan penggundulan hutan menyebabkan Pasokan air dari hutan terus berkurang, petani bukan hanya gagal panen yang dihadapi, tapi juga ancaman kemiskinan, maka dari itu kami mohon agar wilayah Hutan Sirahwarang yang berlokasi di sekitaran wilayah desa Kalijaya (kab Ciamis) di desa Bangunkarya dan di desa Bungurraya Langkaplancar Pangandaran, masuk dalam skala prioritas program penghijauan dari pemerintah provinsi Jawa Barat "kata Yaya Suryana", Kepala Desa Bangunkarya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/04/2025).
Disampaikannya bahwa, sekitar 80 persen penduduk Desa Bangunkarya dan sebagian masyarakat kabupaten Pangandaran menggantungkan hidupnya dari penghasilan sawah, sedangkan kekeringan sawah selalu mengancam ketahanan pangan lokal, kondisi ini juga berdampak langsung pada penghasilan dan ekonomi masyarakat.
“Kalau air dari hutan terus berkurang, ancaman kemiskinan bisa melanda kita, bukan hanya petani mengalami gagal panen, tapi Pelaku Usaha Wisata Air pun langsung terkena imbasnya, maka dari itu kami mohon agar kawasan gunung Sirahwarang masuk dalam skala prioritas program penghijauan dari pemerintah provinsi "katanya".
Menurut Yaya,
kerusakan Hutan Perhutani di kawasan gunung Sirahwarang yang membelah empat desa, Kalijaya (kab ciamis) desa Jadikarya, desa Bangun karya dan desa Bungurraya Kabupaten Pangandaran sudah memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Hutan yang dulunya berfungsi sebagai daerah resapan air dan sumber pengairan sawah kini berubah
menjadi lahan terbuka tanpa vegetasi. Kondisi ini terjadi akibat bertahun-tahun pembalakan liar, alih fungsi lahan, dan kurangnya perhatian terhadap rehabilitasi lingkungan.
Sedangkan fungsi hutan tersebut sangat vital, tidak hanya bagi ekosistem, tetapi juga bagi kehidupan sehari-hari masyarakat terutama para petani yang menggantungkan hidupnya dari pertanian. Pasalnya, kawasan hutan ini menjadi hulu dari beberapa aliran sungai dan irigasi yang menyuplai air ke beberapa sawah-sawah milik warga kecamatan Cijulang, Parigi, Sidamulih, Kalipucang, Padaherang dan Kecamatan Pangandaan kabupaten Pangandaran.
“Dulu aliran air dari hutan ini tidak pernah putus, meskipun musim kemarau, namun sekarang, saat musim hujan sawah kebanjiran, di saat musim kemarau datang, sawah-sawah warga mengalami kekengering dan tanaman padi gagal tumbuh hingga mati layu karena kekurangan air "katanya"
Maka dari itu kami memohon Pemerintah Provinsi mendukung Hutan Gunung Sirah Warang dijadikan prioritas dalam program penghijauan yang sedang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Dedi Mulyadi.
Program penghijauan dimaksud adalah bagian dari strategi “Jabar Asri 2030” yang dicanangkannya...
ya karena menurut kami ini bukan hanya soal lingkungan saja, tapi menyangkut ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat Pangandaran "ujarnya".
Permasalahan ini juga mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi Gerindra, Dede Sutiswa Atmaja. Ia menilai bahwa kerusakan hutan gunung Sirah Warang berdampak langsung pada sektor pertanian dan sektor parawisata, yang mana ketersediaan air merupakan persoalan serius di beberapa kecamatan di kabupaten Pangandaran, ini harus segera ditangani dengan serius "katanya".
Menurut Dede, kawasan hutan di gunung Sirahwarang ini menjadi hulu dari beberapa aliran sungai dan irigasi yang menyuplai air ke beberapa sawah-sawah milik warga kecamatan Cijulang, Parigi, Sidamulih, Kalipucang, Padaherang dan Kecamatan Pangandaan kabupaten Pangandaran.
“Dulu aliran air dari hutan ini tidak pernah putus, meskipun musim kemarau panjang, namun sekarang saat musim hujan areal persawahan biasa kebanjiran hingga tanaman padi pun mati karena terendam air bah, juga di saat musim kemarau datang, sawah-sawah warga mengalami kekengering yang berkepanjangan dan tanaman padi gagal tumbuh hingga mati layu karena kekurangan air "katanya".
Tambah Dede, oleh karenanya kami memohon kepada Gubernur Jabar agar
Kawasan Hutan Gunung Sirah Warang dijadikan prioritas dalam program penghijauan yang sedang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Dedi Mulyadi.. . ya karena kami Ini melihatnya bukan hanya dari soal lingkungan saja, tapi ini menyangkut ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat Pangandaran "ujarnya". (Anton AS)