PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tak henti menunjukkan dedikasinya untuk menjaga napas sejarah perkeretaapian nasional. Pada Sabtu (23/8), sebuah gelaran edukatif bertajuk KRL Heritage ESS MCDW-30 sukses dilaksanakan secara daring di Balai Yasa Manggarai, Jakarta. Acara ini menjadi jembatan penting antara masa lalu dan masa kini, membekali para peserta dengan pemahaman mendalam mengenai KRL ESS MCDW-30, sebuah mahakarya perkeretaapian yang lahir pada tahun 1915 dan merupakan salah satu rangkaian listrik bersejarah pertama di Indonesia.
Pelatihan ini dirancang khusus untuk tim teknis Balai Yasa Manggarai, perwakilan KAI, dan KAI Commuter. Semangat berbagi ilmu datang dari para pakar internasional, yaitu Mr. Gerard dan Mr. Adrian dari Museum Kereta Api Belanda Stoomtrein Katwijk Leiden, yang didampingi oleh Drs. Eddy Satrio Hardono yang hadir langsung di lokasi acara.
"Pelatihan ini penting sebagai wujud pelestarian nilai historis sarana perkeretaapian Indonesia. Selain memperluas wawasan teknis insan KAI mengenai sistem penggerak, pengereman, mekanikal, hingga desain interior dan eksterior KRL heritage, ilmu ini juga menjadi warisan berharga lintas generasi, " ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Tak hanya dari sudut pandang teknis, para peserta juga mendapatkan wawasan global melalui materi internasional berjudul 'The First Electric Multiple Units in Indonesia – A Historical and Technical Perspective' yang dibawakan oleh Ad Lafort MScEE. Sesi ini mengupas tuntas sejarah awal elektrifikasi di Jawa, detail desain lokomotif seri 3101–3101, 3201–3206, dan 3301, serta teknologi kendali rangkaian listrik yang menjadi pionir pada masanya. Pengalaman dan praktik terbaik yang dibagikan para narasumber diharapkan menjadi kompas berharga bagi KAI dalam upaya pelestarian kereta heritage di masa depan, membangkitkan semangat restorasi kereta bersejarah di tanah air.
Balai Yasa Manggarai, sebagai salah satu pusat inovasi dan perawatan sarana perkeretaapian, turut menunjukkan kapabilitasnya. Hingga kini, bengkel ini telah berhasil memodifikasi 93 unit kereta New Generation, sebuah bukti nyata transformasi layanan kereta modern di Indonesia. Prestasi ini menegaskan kemampuan Balai Yasa Manggarai dalam menyeimbangkan antara penghargaan terhadap warisan masa lalu dan dorongan untuk kemajuan teknologi masa kini.
"Dengan semangat menjaga warisan bangsa, kami berharap pelatihan ini dapat menginspirasi generasi muda perkeretaapian untuk mencintai sejarah sekaligus membuka ruang kolaborasi internasional dalam bidang pelestarian kereta api, " tutup Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.