Solok Kota, Sumbar – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Solok sejak Selasa malam kembali memicu banjir di sejumlah titik rawan. Nagari Saningbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, serta Nagari Muaro Pinggai, Kecamatan Junjung Sirih, menjadi dua wilayah yang terdampak paling parah akibat debit air sungai yang meningkat cepat pada Rabu (10/12/25).
Melihat kondisi tersebut, Kapolres Solok Kota AKBP Mas’ud Ahmad bergerak cepat turun langsung ke lapangan untuk memastikan situasi terkini sekaligus mengarahkan langkah penanganan di lokasi. Didampingi personel Polres Solok Kota dan jajaran Polsek, Kapolres memantau sejumlah titik genangan yang masuk ke kawasan permukiman serta mengganggu akses warga.
“Kami turun untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman. Kenaikan debit air terjadi cukup cepat, sehingga beberapa rumah dan fasilitas umum ikut terdampak. Fokus kami adalah keselamatan warga dan memastikan langkah evakuasi siap dilakukan bila dibutuhkan, ” ujar AKBP Mas’ud Ahmad saat berada di Nagari Saningbaka.
Di wilayah tersebut, air telah memasuki halaman rumah dan mulai mengganggu aktivitas harian penduduk. Sementara di Nagari Muaro Pinggai, luapan air sungai menutupi sebagian akses jalan dan membuat mobilitas warga terbatas.
Petugas di lapangan ikut membantu warga mengamankan dokumen penting, barang berharga, serta mengalihkan arus lalu lintas pada titik-titik yang mulai terendam.
Sebagai langkah mitigasi, Kapolres Solok Kota memerintahkan anggotanya untuk siaga penuh di lokasi rawan banjir. Koordinasi juga dilakukan dengan BPBD, pemerintah nagari, dan unsur terkait untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai agar tetap waspada. Jika air terlihat terus naik, segera laporkan kepada petugas. Jangan menunggu hingga situasi membahayakan, ” tegas AKBP Mas’ud Ahmad.
Hingga Rabu malam, pemantauan terhadap debit sungai masih berlangsung. Personel Polres Solok Kota tetap disiagakan untuk memberi respons cepat jika kondisi memburuk. Kehadiran polisi di lapangan diharapkan dapat memberikan rasa aman serta memastikan upaya pencegahan berjalan maksimal agar potensi korban jiwa maupun kerugian materi dapat diminimalisir.
(Berry)
