SOLOK KOTA — Kasat Binmas Polres Solok Kota AKP Jufrinaldi, SH mewakili Kapolres Solok Kota hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Solok yang digelar pada Selasa pagi, 9 Desember 2025, bertempat di D’Relazion Restaurant Lukah Pandan, Kota Solok, Sumatera Barat. Kegiatan ini mengusung tema “Rekonsolidasi Kepengurusan dan Pemetaan Kerawanan Kota Solok” dan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, tokoh agama, dan perwakilan lembaga resmi.
Dalam sesi pemaparan, AKP Jufrinaldi menekankan bahwa kerukunan antarumat beragama merupakan fondasi utama bagi keamanan dan kelancaran pembangunan daerah. Ia menjelaskan bahwa konstitusi Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga untuk memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing, sekaligus menegaskan bahwa kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
Ia juga menyinggung regulasi pelaksana seperti Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Tahun 2006 yang mengatur pedoman tugas kepala daerah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. AKP Jufrinaldi menegaskan bahwa kerukunan harus diwujudkan melalui toleransi, sikap saling menghargai, kerja sama, dan penolakan terhadap segala bentuk diskriminasi. Menurutnya, FKUB memiliki peran strategis sebagai lembaga mediasi dan fasilitator yang dibentuk masyarakat dan difasilitasi pemerintah, sedangkan pemerintah bertanggung jawab dalam pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan kehidupan beragama. Ia juga menekankan pentingnya perilaku sosial-keagamaan yang baik, seperti menghormati perayaan agama lain dan menjaga hubungan harmonis dalam kehidupan sehari-hari, serta mengingatkan bahwa pelanggaran norma agama seperti perbuatan zina, tidak melaksanakan ibadah wajib, berbohong, dan memfitnah, dapat memicu persoalan moral dalam masyarakat.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber dari berbagai instansi. Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok, H. Amril, S.Ag, MM, menyampaikan bahwa setiap pendirian rumah ibadah harus melalui kajian dan rekomendasi FKUB. Ia juga menekankan pentingnya FKUB menerima masukan masyarakat, bersinergi dengan Kemenag, serta berperan menciptakan situasi yang kondusif dan harmonis. Ketua FKUB Kota Solok, Ukma Elsa Dias, S.Ag, mengajak seluruh pengurus menjadikan agama sebagai pemersatu masyarakat. Ia menegaskan perlunya peningkatan toleransi, kerja kolaboratif, dan evaluasi berkala terhadap potensi kerawanan sosial dan isu keagamaan di Kota Solok.
Dari Kejaksaan Negeri Solok, Erick, SH, menekankan kembali posisi FKUB sebagai lembaga mediasi masyarakat. Ia mengingatkan perlunya keterlibatan keluarga dalam memberikan informasi apabila ada anggota keluarga yang terlibat LGBT agar bisa ditangani bersama. Erick juga menyampaikan bahwa Kejaksaan membutuhkan bantuan FKUB dalam memonitor aktivitas kelompok tertentu seperti Khilafatul Muslimin, serta memastikan bahwa pengawasan terhadap mantan narapidana terorisme tetap berjalan. Perwakilan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kota Solok, Hendra Gunawan, menyoroti tantangan sosial generasi muda, termasuk meningkatnya risiko perilaku menyimpang dan dampak lingkungan kos-kosan di Kota Solok. Ia mengingatkan pentingnya edukasi publik terkait etika berpakaian, mengingat kasus viral yang pernah membuat Kota Solok dicap intoleran. Binda juga menilai perlunya peran aktif FKUB dalam mencegah pengaruh kelompok ekstrem terhadap generasi muda.
Kegiatan FKUB ini dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Solok Dra. Eni Suryani, unsur Kemenag, kejaksaan, kepolisian, FKUB, unsur kepemudaan, serta pegawai Kesbangpol dan Kemenag, dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang. Seluruh peserta sepakat bahwa kerukunan antarumat beragama merupakan syarat utama terciptanya keamanan dan ketenteraman. Tanpa kerukunan, pembangunan tidak akan berjalan optimal. Karena itu FKUB diharapkan terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan meningkatkan kemampuan memetakan kerawanan sosial di masyarakat.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi FKUB Kota Solok untuk memperkuat rekonsolidasi organisasi, memantapkan peran sebagai penjaga kerukunan, serta memperbarui strategi menghadapi dinamika sosial dan tantangan keberagamaan di Kota Solok. Dengan sinergi yang kuat, Kota Solok diharapkan semakin siap menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial untuk mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan.








































