PANGKEP– Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di wilayahnya, Kepala Kelurahan Boriappaka, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Muhammad Ali, melakukan konsultasi intensif terkait 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan petugas Kesehatan Lingkungan dari Puskesmas Bowong Cindea. Kasmawati Akib, A.Md.KL, Hasrianti AMKL, Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (29/4/2025) dan menjadi langkah strategis dalam mendukung program kesehatan nasional di tingkat kelurahan.
Muhammad Ali menyampaikan bahwa konsultasi ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang implementasi 5 pilar STBM, serta mencari solusi atas tantangan yang selama ini dihadapi di lapangan. Menurutnya, tanpa dukungan dan sinergi dengan pihak puskesmas, target sanitasi sehat di Boriappaka sulit tercapai.
Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Kepala Kelurahan Bori Appaka, dihadiri oleh petugas kesehatan lingkungan yang telah berpengalaman dalam program STBM. Mereka membahas secara mendalam lima pilar utama STBM, mulai dari stop buang air besar sembarangan hingga pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Dalam diskusi tersebut, Muhammad Ali menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai ujung tombak keberhasilan program. Ia berharap edukasi dan sosialisasi lebih massif dilakukan di tingkat RT dan RW untuk mempercepat perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Bowong Cindea menyambut baik inisiatif tersebut. Mereka menyampaikan bahwa keterlibatan aktif kelurahan akan memperkuat upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, stunting, dan penyakit kulit.
Kelima pilar STBM yang dibahas mencakup: stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman. Setiap pilar memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan pendekatan sosial dan teknis yang tepat.
Dalam kesempatan itu, petugas kesehatan juga membagikan data baseline sanitasi di wilayah Boriappaka. Data tersebut menunjukkan masih adanya rumah tangga yang belum memiliki akses sanitasi layak, sehingga intervensi segera sangat diperlukan.
Muhammad Ali menyampaikan rencananya untuk menggandeng kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan kelompok ibu-ibu PKK dalam program percepatan 5 pilar STBM. Ia meyakini bahwa dengan melibatkan semua elemen masyarakat, perubahan perilaku dapat lebih cepat terwujud.
Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah program “Satu Rumah, Satu Toilet Sehat” di Boriappaka. Program ini bertujuan agar setiap keluarga memiliki fasilitas sanitasi pribadi yang memenuhi standar kesehatan.
Selain itu, kelurahan juga akan mengoptimalkan media sosial dan forum warga untuk menyebarluaskan pesan-pesan penting tentang perilaku hidup bersih dan sehat, agar jangkauan edukasi semakin luas.
Menutup pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk membuat rencana aksi bersama yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Rencana tersebut akan mencakup pelatihan, pendataan, serta monitoring dan evaluasi rutin terkait penerapan 5 pilar STBM di Boriappaka.
Muhammad Ali berharap hasil dari konsultasi ini akan membawa perubahan nyata di masyarakat. “Kami berkomitmen untuk mewujudkan Kelurahan Boriappaka sebagai kawasan bebas sanitasi buruk. Ini demi masa depan yang lebih sehat untuk generasi kita, ” pungkasnya. ( Herman Djide)