Musda HIPMI Jeneponto dapat Sorotan, Sejumlah Pengurus Sebut Prosesnya Terkesan Ditutup-tutupi

1 month ago 22

JENEPONTO, SULSEL - Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Jeneponto mendapat sorotan tajam dari sejumlah pengurus lama HIPMI Jeneponto.

Beberapa pengurus HIPMI Jeneponto mengaku tidak mengetahui pelaksanaan Musda HIPMI ini, yang digelar di ruang aula Kalabirang Rumah Jabatan Bupati Jeneponto pada Selasa (18/3/2025).

Seperti sebut, Hariono Kartum, Haryono S. IP, Salim, S.Kom, Tenriumpu, SH dan Ikram Rifki yang dikirim oleh narasumber kepada Indonesiasatu.co.id melalui pesan via whatsapp. 

Sejumlah pengurus HIPMI Jeneponto tersebut menyoroti pelaksanaan Musda Jeneponto karena terkesan ditutup-tutupi dan dipaksakan. 

Mereka kaget atas pelaksanaan musda ini karena tidak pernah mendengar tentang proses musda sebelumnya dan tiba-tiba sudah di laksanakan. 

"Kami pikir ini acara buka puasa, sekaligus silaturahim Plt Ketua HIPMI dan pengurus yang lama bersama dengan PJ Bupati, ternyata ini adalah acara Musda atau pemilihan calon ketua, " katanya.

Hal ini juga diutarakan oleh Eks Wakil Katua HIPMI Jeneponto Abustam Edy, dirinya mengaku tidak mengetahui pelaksanaan Musda HIPMI Jeneponto. 

"Ia tadi juga baru pi saya lihat di grup WA teman-teman kalau ada Musda HIPMI di Jeneponto. Tadi pi saya lihat itu, " diakuinya.

Menurut dia, seharusnya sebelum Musda dilaksanakan, membentuk dulu kepanitiaan lalu membuka pendaftaran supaya publik mengetahui ada kegiatan Musda HIPMI di Jeneponto. Prosesnya begitu.

"Itu mi juga saya mempertanyakan siapa yang adakan Musda dan siapa ketuanya, " ucap Kak Budd sapaanya.

Budd juga mengatakan bahwa calon ketua HIPMI minimal 3 tahun menjadi anggota atau pengurus di HIPMI. Selain itu pernah ikut diklat ketua cabang. 

"Jadi harus ada itu sertifikatnya. Apakah ada KTAnya atau tidak, karena jangan sampai melanggar ADRT-nya kemudian membayar iuran kartu anggota, " ungkapnya. 

Senada beberapa pengurus lama mempertanyakan proses Musda yang hanya diikuti oleh 1 orang calon, yakni. dr. Isradi.

"Bahkan kami tidak mengetahui proses pendaftaran calon ketua dan penjaringan atau seleksinya. Atas kondisi ini kami tidak akan percaya lagi dengan hasil musda HIPMI Kabupaten Jeneponto yang sudah cacat secara proses, " pungkasnya.

Sementara pihak HIPMI Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah sangat jauh melakukan intervensi karena tidak membiarkan pengurus yang lain untuk bertarung dalam pelaksanaan Musda tersebut. 

Seperti yang disampaikan oleh Amar Sulaiman selaku Ketua HIPMI Sulsel saat lalu dalam sambutannya bahwa akan memindahkan forum musda ke makassar apabila ada yang melakukan penolakan terhadap musda HIPMI Kabupaten Jeneponto (*)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |