PANGKEP. SULSEL — Memasuki musim hujan, Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan, DR. H. Muhammad Yusran Lalogau, S.P., M.Si, mengajak seluruh dinas terkait serta masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini dengan menggencarkan gerakan menanam pohon secara terencana dan berkelanjutan.
Menurut Bupati, musim hujan seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai perubahan cuaca semata. Turunnya hujan justru membawa peluang besar untuk melakukan langkah nyata dalam upaya menjaga dan memulihkan lingkungan, salah satunya melalui penanaman pohon di berbagai wilayah.
Ia menegaskan bahwa penanaman pohon pada musim hujan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Kondisi tanah yang lembap serta ketersediaan air alami sangat mendukung pertumbuhan bibit, sehingga pohon dapat tumbuh kuat dan bertahan lebih lama.
Dalam konteks perubahan iklim yang kian dirasakan, Bupati menilai gerakan menanam pohon bukan lagi sekadar program tambahan, melainkan sebuah kebutuhan mendesak. Curah hujan yang tinggi tanpa diimbangi tutupan vegetasi yang memadai kerap memicu banjir, erosi, dan tanah longsor.
“Pohon memiliki fungsi penting sebagai penjaga keseimbangan alam. Akar pohon menahan tanah, menyerap air, dan membantu mengurangi risiko bencana, ” ujar Bupati MYL, sapaan akrab Muhammad Yusran Lalogau.
Namun demikian, Bupati mengingatkan agar kegiatan tanam pohon tidak bersifat seremonial semata. Ia menekankan pentingnya perencanaan matang dan pengawasan berkelanjutan agar pohon yang ditanam benar-benar memberi manfaat jangka panjang.
Bupati berharap dinas terkait dapat menyusun program penanaman pohon yang terintegrasi, mulai dari pemilihan lokasi rawan bencana, jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan, hingga sistem perawatan pascatanam.
Pemerintah daerah, lanjutnya, memiliki peran strategis dalam menggerakkan partisipasi publik. Gerakan tanam pohon di musim hujan dapat disinergikan dengan program pendidikan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta pembangunan berkelanjutan.
Selain pemerintah, keterlibatan aktif masyarakat juga dinilai sangat menentukan keberhasilan program ini. Ketika warga merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap pohon yang ditanam, maka keberlanjutan lingkungan akan lebih terjamin.
Bupati juga mendorong peran sekolah, organisasi kepemudaan, dan komunitas lingkungan untuk turut ambil bagian. Edukasi sejak dini dianggap penting agar kesadaran menjaga alam tertanam kuat pada generasi muda.
Menurutnya, musim hujan sejatinya memberi kesempatan bagi alam untuk pulih. Kesempatan tersebut harus dijawab dengan tindakan nyata, bukan sekadar wacana atau slogan tanpa realisasi.
Jika gerakan menanam pohon dilakukan secara konsisten setiap musim hujan, dampaknya diyakini akan sangat besar. Lingkungan menjadi lebih hijau, kualitas udara membaik, serta risiko bencana dapat diminimalisir.
“Musim hujan adalah musim harapan. Dengan menanam pohon hari ini, kita sedang mempersiapkan masa depan Pangkep yang lebih aman, hijau, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang, ” tutup Bupati ( Herman Djide)

















































