SIMALUNGUN - Kalangan warga menuding sosok pria berinisial HJ selaku Pangulu Nagori Landbouw, semestinya menjadi teladan bagi warganya dan tidak melakukan perbuatan yang merendahkan moral dan martabatnya sebagai pejabat negara.
Menurut, keterangan warga, oknum Pangulu HJ mengaku dapat membantu pengadaan pupuk di Bombongan, Huta 4, Nagori Pematang Kerasaan Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa (09/12/2025), sekira pukul 09.00 WIB.
"Warga mempercayai oknum HJ dan sembari menyerahkan sejumlah uang, memesan pupuk melalui oknum Pangulu Nagori Landbouw, " ungkap Damanik.

Selanjutnya, Damanik mengungkapkan, sosok HJ sempat menjadi sorotan media akibat penolakan masyarakat tentang realisasi dan pertanggungjawaban Dana Desa dan satu unit sepeda motor operasionalnya berplat merah digadaikan.
"Masyarakat mencibir oknum HJ dan menolak pertanggung jawaban pengelolaan Dana Desa. Parahnya, sepeda motor dinasnya digadaikan ke rentenir dan ditebus setelah setahun lamanya, " beber Damanik.
Kali ini, seorang pria berprofesi petani mengaku dirinya akrab dipanggil Ucok Gadong mengungkap kekecewaannya terhadap oknum Pangulu Nagori Landbouw ini setelah menyerahkan sejumlah uang untuk pembelian pupuk.

"Sejumlah Rp 4.550.000, - dengan rinciannya, @Rp 130.000, -/ zak dan jumlahnya 20 zak pupuk Urea serta 15 zak pupuk Phonska tertulis tangan atas nama Hadir Jailani / Pangulu Landbouw, bertanda tangan dan berstempel tertanggal 03 November 2025 yang lalu, " jelas Damanik.
Sementara, Ucok Gadong mengaku, bukan hanya dirinya yang memesan pupuk tersebut dan pupuk yang seharusnya digunakan untuk tanaman ubi kayunya tertunda akibat oknum Pangulu HJ setiap kali ditemui, hanya mengulur waktu.
"Kemarin ku telefon si HJ dan dijanjikannya pada hari itu, pupuk yang kami pesan akan diantarkan ke rumah kami dan kenyataan bahwa oknum Pangulu Landbouw itu berbohong, "
Seterusnya, Ucok Gadong menambahkan, pernyataan tegas agar oknum Pangulu Nagori Landbouw beritikad baik dan segera mengembalikan sejumlah uang miliknya serta milik warga lain yang juga memesan pupuk tersebut.

"Selama satu bulan pupuk kami tunggu dan kami terlambat memupuk tanaman kami yang berakibat hasil produksi ubi kayu merosot. Jika tak berniat mengembalikan uang maka kami buat pengaduan ke Polisi, " tegas Ucok Gadong mengakhiri.
Terpisah, oknum Pangulu Nagori Landbouw berinisial HJ, hingga rilis berita ini dilansir ke publik belum dapat dikonfirmasi terkait warga menuntut uangnya dikembalikan.
Hal itu, karena pupuk yang dipesan tak kunjung ada dan saat awak media berkunjung ke Kantornya, ternyata tak satupun ada orang padahal masih jam kerja,








































