PANGKEP- Pemerintah Desa Tabo Tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, kini bergerak cepat memanfaatkan lahan kosong menghadapi musim kemarau. Langkah ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Khaeril Anwar bersama jajaran perangkat desa.
Bertempat di rumah jabatan Kepala Desa, Khaeril Anwar menggelar konsultasi terbuka dengan Kepala Dusun serta Ketua DPD Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Pangkep, Herman Djide. Pertemuan ini bertujuan mencari solusi produktif agar lahan-lahan tidur bisa dioptimalkan.
Dalam diskusi tersebut, muncul ide untuk menanam ubi jalar sebagai komoditas unggulan. Kepala Dusun dengan antusias menceritakan pengalamannya dalam bercocok tanam ubi jalar, yang menghasilkan panen melimpah dengan umbi besar dan berkualitas.
Menurutnya, struktur tanah di Desa Tabo Tabo sangat mendukung pertumbuhan ubi jalar. Kondisi ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus perekonomian masyarakat desa.
Kepala Desa Khaeril Anwar pun menyambut positif gagasan tersebut. Ia berjanji akan menyediakan fasilitas pendukung, mulai dari alat pertanian hingga bantuan teknis kepada para petani.
Tidak hanya berhenti di budidaya, Khaeril Anwar mengungkapkan rencananya untuk mengolah hasil panen menjadi produk olahan, seperti susu ubi jalar, agar memiliki nilai tambah lebih tinggi.
"Inovasi pengolahan produk ini penting. Kita produksi dulu, lalu kita branding. Dengan begitu, ubi jalar kita bukan hanya laku di pasar lokal, tapi juga bisa bersaing di luar daerah, " tegas Khaeril Anwar.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD JNI Kabupaten Pangkep, Herman Djide, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat Pemerintah Desa Tabo Tabo. Menurutnya, model seperti ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Pangkep.
"Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat, ditambah kreativitas dalam pengolahan produk, Desa Tabo Tabo bisa menjadi pusat ekonomi baru berbasis pertanian, " ujar Herman.
Saat ini, pemerintah desa mulai mendata lahan kosong milik warga yang bersedia diolah. Selain itu, pelatihan teknis budidaya dan pengolahan ubi jalar direncanakan akan segera digelar.
Pemerintah Desa Tabo Tabo berharap dengan program ini, masyarakat tidak hanya menggantungkan penghasilan dari sektor lain, melainkan juga memberdayakan potensi lokal yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Jika program ini sukses, Desa Tabo Tabo berpeluang besar menjadi contoh desa inovatif dalam mengembangkan sektor pertanian terpadu di Kabupaten Pangkep, bahkan di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya nasional dalam mengantisipasi krisis pangan akibat perubahan iklim. Desa Tabo Tabo membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan inovasi, tantangan bisa diubah menjadi peluang.( Niar)