Pemkab Morowali Sambut HUT ke-26 dengan Zikir Akbar dan Tradisi Mesa’u Iniya yang Kental Nilai Budaya dan Keagamaan

2 hours ago 2

Pemkab Morowali Sambut HUT ke-26 dengan Zikir Akbar dan Tradisi Mesa’u Iniya yang Kental Nilai Budaya dan Keagamaan

Bupati Morowali Iksan Baharudin Abd Rauf

MOROWALI, Indonesiasatu.id– Pemerintah Kabupaten Morowali menggelar rangkaian kegiatan keagamaan dan budaya yang penuh makna untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Morowali di Rumah Jabatan Bupati Morowali, Desa Matansala, Kecamatan Bungku Tengah pada Rabu (3/12/2025). Acara yang dihadiri oleh ratusan tamu undangan, pejabat daerah, pemangku adat, dan warga masyarakat ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk memadukan nilai religius, budaya lokal, dan kebersamaan dalam merayakan hari bersejarah daerah.
 
Salah satu acara utama yang menjadi sorotan adalah Zikir Akbar, yang diadakan sebagai bentuk ungkapan tulus syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkah dan keberhasilan yang telah dicapai Kabupaten Morowali selama 26 tahun. Selama Zikir Akbar, seluruh hadirin bergabung bersama dalam membaca zikir, doa, dan selawat yang penuh keheningan dan kebijaksanaan. Acara ini juga menjadi momentum untuk memohon keberkahan bagi seluruh warga, kemakmuran daerah, serta kelancaran semua program pembangunan yang sedang berjalan.
 
Selain Zikir Akbar, momen penting lainnya adalah penghidupan kembali tradisi Mesa’u Iniya oleh pemerintah daerah bersama pemangku adat. Mesa’u Iniya merupakan warisan budaya leluhur masyarakat Morowali, terutama yang berasal dari kalangan petani dan nelayan, yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Tradisi ini secara harfiah berarti "penyerahan sa’u" atau zakat, di mana masyarakat menyerahkan sebagian hasil bumi atau hasil tangkapan laut sebagai bentuk penunaian kewajiban zakat dan syukur atas rezeki yang diberikan.
 
Dalam pelaksanaannya yang disesuaikan dengan konteks modern, penyerahan zakat melalui Mesa’u Iniya diwakilkan oleh para camat dari masing-masing kecamatan di se-Kabupaten Morowali kepada Bupati Morowali selaku pejabat yang memegang amanah pemerintah daerah. Setiap camat hadir membawa hasil bumi terbaik dari wilayah masing-masing – mulai dari beras, jagung, kacang-kacangan, hingga ikan segar dan produk hasil laut lainnya. Barang-barang ini tidak hanya menjadi simbol kesuburan lahan dan laut Morowali yang subur, tetapi juga mencerminkan kebersamaan dan kepedulian sosial masyarakat dalam berbagi rezeki dengan yang lain.
 
Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, bersama pemangku adat Tobungku, secara langsung terlibat dalam menghidupkan kembali tradisi ini sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang memiliki nilai-nilai luhur. Menurut Bupati, Mesa’u Iniya bukanlah sekadar ritual adat semata, melainkan juga kewajiban syariat Islam yang mengingatkan masyarakat untuk senantiasa bersyukur dan berbagi. "Tradisi ini menjadi jembatan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan sesama. Kita ingin generasi mendatang tahu bahwa budaya kita tidak hanya indah, tetapi juga penuh dengan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang berharga, " ujarnya dalam sambutannya.
 
Ketua Dewan Pebotoa Adati Tobungku, Maizun Ilwan Ridhwan, juga menyampaikan kebahagiaan atas penghidupan kembali Mesa’u Iniya. Menurutnya, tradisi ini telah lama tidak dilaksanakan secara teratur, sehingga acara HUT ke-26 menjadi kesempatan sempurna untuk membangkitkannya kembali sebagai identitas budaya masyarakat Morowali. "Kita berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten yang mau mendukung pelestarian adat ini. Mesa’u Iniya adalah bukti bahwa masyarakat Morowali selalu menjunjung tinggi ajaran agama dan nilai-nilai leluhur, " tambahnya.
 
Penyerahan hasil bumi kepada Bupati menjadi puncak simbolis dari Mesa’u Iniya, di mana seluruh hadirin menyaksikan proses penyerahan yang diiringi doa dan ucapan harapan. Bupati kemudian menyampaikan bahwa hasil yang diterima akan dibagikan kepada warga yang kurang mampu, panti asuhan, dan lembaga sosial lainnya di daerah, sehingga makna berbagi dalam tradisi ini benar-benar terwujud.
 
Hadir dalam kegiatan tersebut tidak hanya Bupati dan Wakil Bupati Morowali, Iriane Iliyas, tetapi juga Forkopimda Morowali, Ketua TP-PKK Kabupaten Morowali, Ny. Darmayanti Iksan, Ketua Darma Wanita Persatuan Morowali, Fawakihah Yusman, serta pejabat Eselon II, III, staf, dan tamu undangan lainnya. Semua hadirin tampak antusias dan penuh rasa bangga dalam merayakan HUT ke-26 dengan mengedepankan nilai-nilai yang menjadi jiwa masyarakat Morowali.
 
Melalui pelaksanaan Zikir Akbar dan Mesa’u Iniya, Pemerintah Kabupaten Morowali berharap HUT ke-26 menjadi momentum untuk memperkuat ikatan kebersamaan, mempererat hubungan antara pemerintah, pemangku adat, dan masyarakat, serta membawa keberkahan Allah SWT bagi seluruh warga. Tradisi Mesa’u Iniya diharapkan terus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan budaya berharga yang menjadi ciri khas Morowali untuk generasi mendatang. (IKP & TAR)

morowali

Read Entire Article
Karya | Politics | | |