Perhutani Banyuwangi Barat Berikan Materi Sadapan Pinus pada Mahasiswa Politani Kupang

2 hours ago 1

Banyuwangi Barat – Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat berikan materi pengelolaan hutan tentang teknis sadapan pinus kepada Mahasiswa Magang dari Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang di Petak 6e RPH Bayu BKPH Glenmore, pada Senin (10/11/2025).

Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat melalui Asisten Perhutani (Asper) Rogojampi, Adi Raharjo mengatakan bahwa getah pinus merupakan salah satu bentuk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki potensi yang cukup baik.

“Dari getah pinus Perhutani sebagai penghasil gondorukem terbesar mampu mendapatkan penghasilan sangat signifikan yang cukup bersaing dengan hasil kayu tebangan jati, ” kata Adi

“Peluang pasar godorukem yang cukup baik mendorong Perhutani untuk meningkatkan produksi getah pinus, ” ujarnya.

Kepala Urusan Teknik Kehutanan BKPH Rogojampi, Ibnul Mubarok juga menjelaskan bahwa dalam teknik sadapan Pinus Perhutani menggunakan 3 alat sadap yaitu teknik Pethel, teknik Mujitech dan teknik Bor. Kali ini dia menerangkan cara penggunaan alat sadap teknis Pethel.

“Prosedur Kerja sadapan pinus dengan menggunakan Pethel adalah setelah batang pinus yang akan disadap bersih dari semak belukar, kemudian dilukai dengan alat sadap yang disebut “pethel” dengan ukuran koakan lebar ± 5 cm, tinggi 20 - 30 cm dan tebal ± 3 mm atau sampai menyentuh kayu bagian dalam, ” terang Ibnul.

“Getah pinus yang dikeluarkan ditampung di “batok”, bidang perlukaan kemudian disemprot stimulan sebanyak ± 1 cc per batang pohon pinus dan selanjutnya dilakukan pembaharuan luka setiap 3 hari sekali selama 15 hari dengan arah di atas koakan yang pertama, ” jelasnya.

“Penyemprotan stimulan diulang sebanyak ± 1 cc perbatang pohon pinus dan pengambilan getah dilakukan setelah 15 hari penyadapan, ” pungkasnya.

Yohanis Baitanu, Mahasiswa Magang Politani Kupang mengucapkan terimakasih kepada Perhutani yang telah memberikan materi tentang pengelolaan hutan dibidang sadapan getah pinus, hal ini merupakan ilmu yang bermanfaat bagi pihaknya dan akan diterapkan didaerah asalnya kelak.

“Peningkatan permintaan getah pinus baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri mendorong upaya peningkatan produksi getah pinus yang dihasilkan, dengan metode penyadapan pinus yang sesuai dengan ketentuan dalam SOP akan meningkatkan produksi getah pinus, ” ungkap Yohanis.@Red. 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |