Rangkaian Dialog Peradaban Satukan BRICS di Rio

16 hours ago 4

RIO DE JANEIRO, 2 Juli 2025 /PRNewswire/ -- Rangkaian Dialog Peradaban Edisi BRICS berlangsung di Rio de Janeiro State University, Brazil, Jumat lalu. Acara ini diikuti lebih dari 300 peserta dari Tiongkok, Brazil, Rusia, Afrika Selatan, dan India.

Brazil's Copacabana Fort Orchestra performs musical hits in BRICS countries during the BRICS Edition of the Dialogue of Civilizations Series on Friday at Rio de Janeiro State University. (PRNewsfoto/CICC)

Brazil's Copacabana Fort Orchestra performs musical hits in BRICS countries during the BRICS Edition of the Dialogue of Civilizations Series on Friday at Rio de Janeiro State University. (PRNewsfoto/CICC)

Dengan tema "Strengthening Cultural Ties Among BRICS Nations Empowering a Brighter Future for the Global South" (Mempererat Ikatan Kultural antara Negara-Negara BRICS, Membangun Masa Depan yang Lebih Cerah untuk Negara-Negara Berkembang), acara ini digelar oleh Dinas Informasi Dewan Negara Tiongkok dan Dewan Legislatif Negara Bagian Rio de Janeiro, China Intercontinental Communication Center (CICC), dan Rio de Janeiro State University, sedangkan Dinas Informasi Pemerintah Provinsi Guangdong dan Nanfang Media Group berpartisipasi sebagai panitia pelaksana.

Lewat sambutannya, perwakilan Dinas Informasi Dewan Negara Tiongkok menekankan, aktivitas pertukaran antarwarga di negara-negara BRICS tak hanya menjadi dialog antarnegara dan kebudayaan, namun juga contoh dari solidaritas dan pembangunan kolektif antara negara-negara berkembang (Global South). Setelah kerja sama BRICS yang lebih luas memasuki babak baru, aktivitas pertukaran budaya dan sikap saling memahami harus terus digalakkan. Dengan demikian, kolaborasi BRICS Plus menjadi lebih bermakna, inklusif, dan berlangsung dalam jangka panjang, seperti dipaparkan perwakilan Dinas Informasi Dewan Negara Tiongkok.

Menurut Tia Ju, Wakil Ketua Dewan Legislatif Negara Bagian Rio de Janeiro, dunia kini berhadapan dengan banyak tantangan, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, serta konflik geopolitik. Untuk itu, negara-negara BRICS membawa aspirasi negara-negara berkembang. Dalam konteks tersebut, dialog peradaban sangat penting. Kebudayaan menyatukan manusia dan membangun sikap saling memahami.

"Ketika menghargai perbedaan dan menjunjung solidaritas global, maka kita membangun pondasi masa depan berkelanjutan yang berlandaskan perdamaian, empati, dan kesejahteraan kolektif," ujarnya.

Acara ini diawali "BRICS Pop-Songs Medley" yang dibawakan Copacabana Fort Orchestra. Lalu, para atlet BRICS, pemimpin bisnis, dan profesional muda ikut berbagi pengalaman sehingga mencerminkan upaya negara-negara BRICS untuk mencapai pembangunan kolektif melalui kegigihan, persatuan, dan kolaborasi.

Rangkaian pameran tematis juga digelar selain program acara utama, termasuk pameran-pameran bertajuk The Declaration of Civilization: A Beautiful Scroll Painting of a Community with a Shared Future for Mankind I, The Warmth of the World: BRICS Lifestyle Photo Exhibition, Exhibition of Graphic Seals: Mutual Learning Among Civilizations with A Shared World Vision (BRICS Edition), See you in Guangdong: Lingnan Cultural Innovation Exhibition, Essence of China: Exploring the Culture of Traditional Chinese Medicine, serta proyek interaktif yang dipersembahkan negara-negara BRICS.

SOURCE CICC

Read Entire Article
Karya | Politics | | |