Satgas 408 Hadirkan Kembali Senyum Belajar Anak Kuyawage

2 days ago 8

LANNY JAYA - Di tengah keheningan pegunungan Papua Tengah, di mana senyum anak-anak sempat meredup selama dua tahun akibat ketiadaan guru pasca insiden penyanderaan pilot, harapan baru kini merekah. SD Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, yang terpaksa menghentikan aktivitasnya, perlahan bangkit dari tidurnya berkat uluran tangan para prajurit Satgas Yonif 408/Sbh Pos Kotis Kuyawage. Inisiatif ini bukan sekadar membagikan seragam dan alat tulis, melainkan menyalakan kembali api semangat belajar di hati generasi penerus Kuyawage.

Jumat (5/12/2025) menjadi saksi bisu kehangatan yang terjalin di Kelas Darurat Gereja Karupura, Kampung Luarem. Ruang ibadah yang disulap menjadi tempat belajar sementara ini, lahir dari kolaborasi erat antara Satgas dan para tokoh gereja. Di sinilah, anak-anak Kuyawage yang sempat kehilangan arah, kini kembali menatap masa depan dengan penuh semangat, meski fasilitas yang ada masih sangat terbatas.

Kapten Inf Soleh Arifin, Komandan Pos Kuyawage, menegaskan komitmen tulus para prajuritnya untuk memberikan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat. Ia melihat potensi besar dalam diri anak-anak ini, yang masa depannya tidak boleh terhalang oleh keterbatasan.

“Anak-anak ini masa depan Kuyawage. Kami tidak ingin mereka tumbuh tanpa kesempatan belajar. Meski dengan fasilitas sederhana, kami memastikan mereka tetap bisa membaca, menulis, dan bermimpi. Selama kami bertugas, pendidikan akan terus kami hidupkan bersama para tokoh masyarakat, ” ujar Kapten Soleh, penuh keyakinan.

Sejak sekolah formal tak lagi beroperasi, akses pendidikan dan rutinitas harian anak-anak Kuyawage terputus. Situasi inilah yang mendorong Pendeta Ones Tabuni untuk membuka pintu gereja, memberikan ruang aman bagi mimpi-mimpi kecil untuk terus tumbuh.

Perasaan haru tak bisa disembunyikan oleh Pendeta Ones Tabuni. Ia melihat bagaimana kehadiran Satgas bagaikan jawaban doa.

“Sejak sekolah berhenti, anak-anak seperti kehilangan masa depan. Tetapi Tuhan kirim Satgas untuk membantu kami. Dengan seragam, alat tulis, dan kehadiran bapak-bapak TNI, anak-anak kembali bersemangat belajar. Masa depan mereka kini mulai terang kembali, ” ucapnya lirih, matanya berkaca-kaca.

Lebih dari sekadar bantuan fisik, program ini adalah simbol pemulihan pendidikan di wilayah terpencil yang terdampak berbagai tantangan. Kehadiran Satgas membawa aura baru kehangatan, kepedulian, dan dorongan kuat agar generasi muda Kuyawage tidak pernah kehilangan harapan.

Di dataran tinggi Papua yang penuh tantangan, Satgas Yonif 408/Sbh membuktikan bahwa api pendidikan tak boleh padam, bahkan di tengah keterbatasan terberat sekalipun.

(Wartamiliter)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |