PUNCAK - Di tengah denyut kehidupan Kampung Ambobera, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, hadir secercah harapan bagi masa depan generasi penerusnya. Satuan Tugas (Satgas) Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau tak sekadar menjaga kedaulatan negeri, tetapi juga menanamkan benih pengetahuan melalui program edukatif bertajuk “Papua Melek”. Selasa (9/12/2025), Pos Ambobera menjadi saksi bisu semangat belajar puluhan anak yang berdatangan, siap menyerap ilmu baru.
Dipimpin langsung oleh Serda Gutsi Fahri, para prajurit TNI dengan sabar membimbing anak-anak Ambobera dalam pengenalan dasar membaca, menulis, hingga percakapan sederhana dalam Bahasa Indonesia. Suasana penuh keceriaan tercipta, di mana pembelajaran tak lagi terasa memberatkan. Melalui permainan edukatif, lantunan lagu ceria, dan visualisasi menarik, materi pelajaran disajikan agar mudah dicerna oleh benak-benak kecil mereka.

Danpos Ambobera, Letda Inf Ronal Lumban Gaol, menegaskan bahwa misi edukasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dari tugas Satgas di tanah Papua. Ia memandang program “Papua Melek” sebagai jembatan krusial untuk memberikan fondasi pendidikan yang layak bagi anak-anak di wilayah terpencil.
“'Papua Melek' adalah program berkelanjutan. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun masa depan anak-anak kita. Melalui kemampuan baca tulis dan bahasa Indonesia yang baik, kami ingin membuka peluang yang lebih besar bagi mereka. Ini investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi yang cerdas dan mencintai Indonesia, ” kata Letda Ronal, dengan nada optimis.
Inisiatif Satgas ini disambut hangat oleh masyarakat Kampung Ambobera. Mama Arince, salah seorang warga, tak kuasa menahan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan para personel TNI.
“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Akses belajar di kampung kami sangat terbatas. Anak-anak jadi lebih semangat belajar, sudah mulai mengenal huruf dan angka. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut, ” ungkapnya, penuh harap.
Program “Papua Melek” menjadi bukti nyata bahwa keberadaan Satgas Pamtas Yonif 732/Banau lebih dari sekadar penjaga perbatasan. Mereka turut serta dalam merajut masa depan Papua, dengan mengedepankan pendidikan yang humanis dan inklusif, membuka cakrawala baru bagi generasi penerus bangsa.








































