Satgas Yonif 144/Jaya Yudha Laksanakan Ibadah dan Makan Bersama

Boven Digoel, - Dalam rangka mempererat tali persaudaraan antara TNI dan masyarakat, Satgas Yonif 144/Jaya Yudha menggelar kegiatan bertajuk Minggu Damai Penuh Kasih di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, tepatnya di Gereja Katolik Stasi Santo Yohanes Maria Vianey, Kampung Umap, Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Minggu (23/02/2025).

Acara itu melibatkan anggota Satgas dan masyarakat setempat dalam kegiatan ibadah bersama serta makan bersama, memperkuat rasa kebersamaan dan semangat perdamaian.

Kegiatan dimulai dengan ibadah bersama yang dipimpin oleh pemuka agama setempat, dimana seluruh peserta, baik dari Satgas maupun masyarakat, bersatu dalam doa untuk keselamatan dan kedamaian wilayah perbatasan.

Ibadah itu juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, dengan semangat berbagi kasih, saling menghargai, dan menjaga keharmonisan. Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan makan bersama yang penuh kehangatan.

Hidangan khas daerah disajikan untuk seluruh peserta, menciptakan suasana yang akrab dan penuh kebersamaan. Momen makan bersama ini tidak hanya sebagai ajang menikmati hidangan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk lebih dekat satu sama lain, saling berbagi cerita, dan membangun komunikasi yang lebih baik.

Dansatgas Yonif 144/Jaya Yudha, Letkol Inf Eko Siswanto, menyebut jika kegiatan itu merupakan wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat perbatasan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat yang peduli dan ingin membangun kedekatan dengan masyarakat, ” kata Letkol Inf Eko.

Kegiatan Minggu Damai Penuh Kasih itu, kata Dansatgas, diharapkan dapat mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat perbatasan, serta menciptakan rasa aman dan sejahtera di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Satgas Yonif 144/Jaya Yudha akan terus berkomitmen untuk membangun kedamaian melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat, ” pungkasnya. (*)