PAPAU - Di tengah udara sejuk pegunungan Papua, Minggu pagi (24/8/2025), Kampung Walaik, Distrik Walaik, dipenuhi suasana haru yang bercampur sukacita. Lantunan doa dan pujian bergema dari rumah ibadah, ketika prajurit Satgas Mobile Yonif 644/Walet Sakti Pos Walaik duduk berdampingan dengan masyarakat dalam sebuah ibadah syukur.
Ibadah sederhana namun penuh khidmat itu menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di tanah Papua tidak hanya sebatas menjaga kedaulatan negara, tetapi juga merajut kebersamaan, menguatkan iman, dan menebarkan kasih di tengah masyarakat.
TNI Hadir Sebagai Saudara, Bukan Sekadar Penjaga
Bagi warga Kampung Walaik, kehadiran prajurit Walet Sakti adalah sebuah anugerah. Mereka tidak hanya melihat sosok tentara dengan seragam loreng, melainkan juga sahabat dan saudara yang mau beribadah bersama, berbagi cerita, bahkan menguatkan semangat hidup.
“Kami sangat bersyukur karena setiap pelaksanaan ibadah selalu ramai dan gereja bisa terisi penuh. Kehadiran TNI di kampung kami sangat berarti, ” ungkap salah satu anggota jemaat dengan mata berbinar.
Bagi masyarakat yang selama ini hidup di daerah pedalaman, kebersamaan seperti ini adalah wujud nyata persaudaraan. Iman yang dipupuk bersama telah menjadi jembatan penguat kepercayaan antara rakyat dan TNI.
Kedekatan yang Tumbuh dari Hati
Dansatgas Mobile Yonif 644/Walet Sakti, Letkol Inf Tiertona Arga, S.I.P., menegaskan bahwa ibadah bersama masyarakat akan terus dilaksanakan secara rutin. “Kami ingin warga selalu semangat dan memiliki kekuatan iman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kehadiran kami di sini bukan hanya menjalankan tugas, tetapi juga melayani dan membaur bersama masyarakat, ” ujarnya.
Pernyataan itu mencerminkan filosofi TNI yang sejati: tidak hanya menjaga batas negara dengan senjata, tetapi juga memperkuat fondasi kehidupan masyarakat dengan nilai rohani dan kebersamaan.
Membangun Damai dari Tanah Papua
Melalui kegiatan ibadah ini, Satgas Walet Sakti memperlihatkan wajah humanis TNI. Kehadiran mereka di pedalaman Papua bukan semata menjalankan operasi pengamanan, tetapi juga menjadi pembawa kedamaian.
Kebersamaan di rumah ibadah menjadi simbol kuat bahwa Papua tidak hanya dijaga secara fisik, melainkan juga dirawat dengan kasih sayang. Doa-doa yang dipanjatkan bersama warga adalah pesan harapan: bahwa harmoni antara TNI dan rakyat akan terus tumbuh, membawa kedamaian bagi negeri.
Dengan semangat “Manalo Marajuang, Selalu Menang Dalam Berjuang, ” Satgas Yonif 644/Walet Sakti terus menorehkan jejak pengabdian. Dari Walaik, pesan itu bergema: di balik tugas berat menjaga NKRI, ada ketulusan hati yang selalu ingin berbagi kasih.
(PenSatgas Yonif 644/Walet Sakti)