LANNY JAYA - Di balik keheningan pegunungan Wano Barat, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, sebuah harapan baru mulai bersemi. Kampung Andugume, yang dua tahun terakhir terbungkus dalam vakum pendidikan akibat situasi keamanan pasca penyanderaan Pilot Susi Air, kini kembali merasakan denyut kehidupan akademis. Satuan Tugas (Satgas) Yonif 408/Sbh di bawah Komando Taktis (Koltis) Andugume, dengan hati yang tulus, telah membuka kembali gerbang ilmu pengetahuan melalui sebuah sekolah darurat di dalam honai sederhana, Sabtu (06/12/2025).
Honai yang biasanya menjadi tempat berkumpul dan beristirahat, kini bertransformasi menjadi ruang kelas yang penuh kehangatan. Lantai tanah yang menjadi alas, tanpa gemerlap papan tulis modern, dan meja kursi yang belum layak, tak sedikit pun memadamkan semangat para prajurit TNI. Mereka dengan penuh dedikasi menjalankan peran sebagai pendidik, membuktikan bahwa keterbatasan fasilitas bukanlah penghalang untuk menunaikan hak setiap anak atas pendidikan.
Suasana riuh rendah anak-anak yang ceria mengawali hari pendidikan ini. Pembagian seragam baru, buku tulis, dan alat tulis menjadi momen membahagiakan yang mengembalikan senyum lebar di wajah polos mereka. Meski harus berjejal dalam ruang yang terbatas, antusiasme yang terpancar jelas menunjukkan betapa rindu mereka akan suasana belajar yang sempat hilang.
Prajurit Satgas tak hanya mengajarkan baca, tulis, dan hitung, namun juga merangkai nilai-nilai karakter dalam diri anak-anak. Sebuah pemandangan yang mengharukan, di mana kesederhanaan berpadu dengan semangat juang untuk masa depan generasi penerus.
Komitmen ini diperkuat oleh Kapten Inf Nur Ikhsan, Danpos Andugume. Ia menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak boleh terhenti oleh rintangan apa pun.
“Kami sangat sadar fasilitas sekolah masih terbatas. Bahkan hari ini kami harus mengajar di dalam honai. Tapi keterbatasan ini tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan hak anak-anak memperoleh pendidikan, ” kata Kapten Nur Ikhsan.
“Selama kami bertugas, Satgas akan memastikan proses belajar-mengajar berjalan rutin. Pembagian seragam dan alat tulis ini adalah langkah awal memantik kembali semangat bersekolah, ” tambahnya, penuh keyakinan.
Dukungan yang mengalir datang dari Panglima Komando Gabungan (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Beliau memandang inisiatif Satgas Yonif 408/Sbh sebagai langkah krusial dalam pemulihan Papua di sektor pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci masa depan Papua. Apa yang dilakukan Satgas Yonif 408/Sbh mengubah keterbatasan menjadi peluang adalah bukti komitmen TNI menjadi bagian dari solusi, ” ujar Mayjen Lucky.
“Koops Habema tidak hanya menjaga keamanan, tetapi memastikan generasi muda di wilayah konflik dapat kembali meraih cita-cita, meski harus dimulai dari honai darurat. Kami akan terus mendukung pemulihan fasilitas pendidikan, ” tegasnya, menunjukkan peran ganda TNI dalam menjaga stabilitas dan membangun masyarakat.
Satgas Yonif 408/Sbh bertekad untuk terus melanjutkan kegiatan belajar mengajar ini secara berkala. Melalui koordinasi erat dengan tokoh masyarakat dan orang tua, mereka berharap dapat segera memulihkan dan meningkatkan fasilitas pendidikan di Andugume. Bangkitnya aktivitas belajar di honai darurat ini menjadi pengingat bahwa harapan dapat tumbuh subur, bahkan dari tempat yang paling sederhana sekalipun, membawa cahaya baru bagi anak-anak Andugume untuk meraih mimpi-mimpi mereka.










































