PANGKEP – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep, Herman Djide, menyatakan bahwa potensi lokal di desa-desa Pangkep masih sangat besar dan belum digarap secara maksimal. Hal itu disampaikannya saat berbincang santai di Warkop Puang Bos, Pangkajene, Minggu malam (10/5/2025).
Dalam diskusi yang berlangsung hangat bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda desa, Herman menekankan pentingnya mengelola potensi desa secara terpadu. Ia mencontohkan sektor-sektor seperti perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata sebagai sumber daya yang bisa menghasilkan pendapatan asli desa (PAD) yang signifikan.
“Selama ini banyak desa hanya mengandalkan dana transfer pusat dan kabupaten. Padahal, jika potensi lokal digarap dengan serius, desa bisa mandiri secara ekonomi, ” ujarnya.
Herman secara khusus menyoroti keberadaan sungai kecil dan rawa-rawa yang selama ini dianggap sebagai wilayah tak produktif. Menurutnya, kawasan tersebut sebenarnya menyimpan potensi besar yang bisa menjadi "ladang emas" bagi desa jika dikelola dengan baik.
“Jangan remehkan rawa-rawa atau sungai kecil. Dengan sentuhan inovasi, bisa kita jadikan spot wisata alam, budidaya perikanan air tawar, bahkan area edukasi lingkungan, ” jelasnya.
Ia juga menyarankan agar desa-desa mulai menggandeng akademisi, pelaku usaha, dan komunitas lokal untuk merancang program pemberdayaan yang berbasis potensi alam masing-masing. Kolaborasi ini dinilai penting untuk meminimalisir kegagalan program.
Herman mencontohkan beberapa desa di daerah lain yang berhasil mengelola wisata sungai dan rawa menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warga.
“Kalau di daerah lain bisa, kenapa kita tidak? Kuncinya ada pada kemauan, manajemen, dan semangat kolaborasi, ” imbuhnya.
Selain sebagai potensi ekonomi, pengembangan potensi lokal juga dianggapnya sebagai cara mempertahankan kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya mengangkat ciri khas desa agar tetap memiliki identitas di tengah arus modernisasi.
“Kita jangan sampai kehilangan jati diri. Potensi desa harus dikemas dengan narasi budaya dan sejarah lokal, supaya punya daya tarik yang berbeda, ” kata Herman.
Dalam kesempatan itu, Herman juga menantang para jurnalis muda untuk mengambil peran sebagai agen perubahan di desa. Menurutnya, jurnalis punya peran penting dalam mengangkat potensi dan cerita inspiratif dari desa ke publik.
Ia berharap Pemerintah Desa dan kelurahan dan seluruh perangkat desa bisa lebih aktif memfasilitasi pengembangan potensi lokal dengan kebijakan yang progresif dan tepat sasaran.
Diskusi malam itu ditutup dengan rencana tindak lanjut untuk membentuk forum kecil lintas elemen yang akan memetakan potensi desa di Pangkep secara lebih terstruktur.
“Ini baru awal. Kita butuh sinergi nyata, bukan sekadar wacana. Desa punya masa depan yang cerah jika kita bergerak bersama, ” tutup Herman dengan penuh optimisme ( Herman Djide)