Terungkap! Anggota OPM Kodap III Dulla Kecewa Berat Pasca Ditangkap: Saya Dikhianati Kelompok Sendiri

3 weeks ago 12

INTAN JAYA - Fakta mengejutkan kembali muncul dari tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Seprianus Weya, anggota OPM Kodap III Dulla yang baru saja ditangkap aparat keamanan, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kelompok yang selama ini ia bela. Alih-alih mendapatkan dukungan, Seprianus justru merasa dikhianati dan ditinggalkan begitu saja oleh rekan-rekannya.

Dengan nada getir, Seprianus menuturkan bahwa setelah ditangkap, ia tak lagi diakui sebagai bagian dari kelompok bersenjata itu. Bahkan, pimpinan OPM menyebut dirinya hanya seorang “tenaga pengajar”, seolah-olah ia tidak pernah terlibat dalam aktivitas kelompok.

“Saya kecewa ketika saya ditangkap, saya tidak dianggap lagi oleh kelompok saya. Malah saya disebut tenaga pengajar, bukan anggota mereka, ” kata Seprianus, Minggu (24/8/2025).

Solidaritas OPM Ternyata Rapuh

Pernyataan Seprianus membuka mata publik bahwa solidaritas yang sering digaungkan OPM hanyalah slogan kosong. Banyak anggota merasa tidak pernah benar-benar diperhatikan, terutama ketika mereka menghadapi situasi sulit seperti penangkapan atau luka akibat baku tembak.

Menurut sejumlah pengamat, kondisi ini memperlihatkan bahwa OPM lebih mementingkan kepentingan elit pimpinan ketimbang kesejahteraan anggotanya. Dalam banyak kasus, anggota hanya dijadikan alat, lalu dilepaskan begitu saja saat tidak lagi dibutuhkan.

Tokoh Adat: OPM Hanya Memanfaatkan Anggotanya

Tokoh adat Intan Jaya, Yulius Wandikbo, menegaskan bahwa apa yang dialami Seprianus adalah gambaran nyata betapa rapuhnya organisasi tersebut.

“Kalau mereka benar berjuang bersama, seharusnya mereka membela anggotanya. Tapi kenyataannya, ketika ditangkap, justru dilepaskan begitu saja. Ini bukti OPM hanya memanfaatkan orang untuk kepentingan pimpinan, ” tegas Yulius.

Dukungan Warga Papua untuk Anggota yang Kembali

Pengakuan Seprianus justru disambut positif oleh masyarakat Papua. Banyak warga berharap semakin banyak anggota OPM yang berani bersuara dan kembali ke pangkuan NKRI.

“Kalau masih bertahan di sana, nasibnya hanya dipakai dan dibuang. Lebih baik kembali, hidup dengan keluarga, bekerja, dan membangun Papua, ” ujar Maria Kogoya, seorang mama-mama Papua dari Intan Jaya.

Bagi masyarakat, pengalaman pahit Seprianus adalah pelajaran penting bahwa bergabung dengan OPM bukan jalan perjuangan, melainkan jebakan yang mengorbankan masa depan.

Solidaritas Hanyalah Topeng

Kekecewaan Seprianus Weya sekaligus membongkar tabir gelap OPM. Kelompok yang selalu mengklaim memperjuangkan rakyat Papua ternyata tidak segan-segan melepas bahkan mengkhianati anggotanya sendiri. Solidaritas yang mereka serukan hanyalah topeng untuk menutupi kepentingan segelintir elit di pucuk pimpinan.

Kini, semakin jelas bahwa perjuangan sejati Papua bukanlah lewat kekerasan dan propaganda OPM, melainkan melalui pembangunan, pendidikan, dan kedamaian bersama seluruh rakyat Indonesia.

(APK/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |